Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128631
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSehabudin, Ujang-
dc.contributor.authorShifa, Dwiyanti Nur-
dc.date.accessioned2023-10-26T08:14:22Z-
dc.date.available2023-10-26T08:14:22Z-
dc.date.issued2010-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128631-
dc.description.abstractKomoditas unggulan nasional hortikultura yang merupakan kontributor utama dalam produksi buah nasional, yaitu pisang. Menurut data Badan Pusat Statistik (2008), persentase produksi pisang mencapai 34,39% dari total produksi buah-buahan atau sebesar 6.004.615 ton. Jumlah produksi pisang tersebut menduduki peringkat pertama jika dibandingkan dengan jumlah produksi buahbuahan lainnya. Pisang relatif mudah untuk dibudidayakan. Namun, proses budidaya pisang tidak dilakukan dengan baik sehingga akan mempengaruhi kualitas dan produktivitas pisang yang dihasilkan. Penerapan Good Agricultural Practices (GAP) atau Pedoman Budidaya yang baik merupakan pedoman umum dalam melaksanakan suatu proses produksi untuk menghasilkan suatu produk yang memenuhi standar mutu dengan produktivitas tinggi. Pedoman ini bersifat umum sehingga ditindak lanjuti dengan perumusan Standar Prosedur Operasional (SPO) budidaya untuk spesifik komoditas dan spesifik lokasi. Pedoman GAP pada komoditas pisang telah diterapkan di beberapa wilayah sentra pengembangan pisang, salah satunya di Kabupaten Cianjur. Pengusahaan tanaman pisang di Kabupaten Cianjur bila ditinjau dari segi pengelolaan umumnya masih bersifat tradisional, dengan penggunaan input produksi disesuaikan dengan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh petani. Produksi yang dicapai sangat bervariasi dan cenderung belum optimal. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan jumlah produksi dan kualitas buah pisang adalah dengan menerapkan Standar Prosedur Operasional (SPO) dalam proses budidaya pisang. Desa Talaga merupakan salah satu desa percontohan dalam penerapan SPO di Kecamatan Cugenang. Penerapan SPO berpengaruh terhadap penggunaan faktor produksi. Perubahan pada penggunaan faktor produksi akan menyebabkan perubahan pada biaya yang dikeluarkan oleh petani. Adanya perubahan biaya maka akan mempengaruhi pendapatan yang diperoleh petani. Analisis pendapatan dilakukan untuk mengetahui apakah usahatani pisang dengan penerapan SPO menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Analisis tersebut dilakukan dengan cara mengurangkan penerimaaan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan serta dengan melihat nilai R/C rasio…id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomics and managementid
dc.subject.ddcResources and environmental economicsid
dc.titleAnalisis pendapatan dan tingkat produksi optimal usahatani pisang dengan penerapan Standar Prosedur Operasional (SPO): studi kasus budidaya pisang di Desa Talaga Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjurid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPendapatanid
dc.subject.keywordProduksi optimalid
dc.subject.keywordSPOid
Appears in Collections:UT - Resources and Environmental Economic

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H10dns.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.38 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.