Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128630
Title: Analisis ketimpangan antardaerah di Pulau Jawa tahun 2001-2008
Authors: Anggraeni, Lukytawati
Rachmaningsih, Triana
Issue Date: 2010
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Salah satu yang mempengaruhi pola pembangunan ekonomi di Indonesia adalah karakteristik wilayahnya. Indonesia sebagai negara kepulauan membuat pembangunan ekonomi di Indonesia tidak seragam. Beberapa daerah mencapai pertumbuhan yang cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat, sehingga perbedaan kemampuan ini mengakibatkan terjadinya ketimpangan antardaerah. Ketimpangan dalam pembangunan ekonomi tidak hanya terjadi antara Jawa dengan Luar Jawa, melainkan juga terjadi di dalam daerah itu sendiri. Pulau Jawa yang merupakan penyumbang terbesar terhadap PDB pun mempunyai ketimpangan antardaerah yang cukup besar, hal ini dapat dilihat dari nilai PDRB per kapita setiap provinsi di Jawa. Beberapa studi mengatakan bahwa DKI Jakarta merupakan penyumbang terbesar ketimpangan di Jawa. Adanya kepercayaan penuh terhadap mekanisme trickle down effect dimana diharapkan pertumbuhan ekonomi menetes dengan sendiri ternyata berjalan lambat. Akibatnya pembangunan ekonomi hanya terpusat di Jawa khususnya DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketimpangan antarprovinsi dan antarkabupaten/kota di Pulau Jawa dengan menggunakan Indeks Williamson dan Indeks Theil, mengklasifikasikan provinsi dan kabupaten/kota menurut tingkat pertumbuhan ekonomi dan PDRB per kapita dengan Tipologi Klassen, dan melihat hubungan antara indeks ketimpangan dengan PDRB per kapita sesuai dengan Hipotesis Kuznets. Penelitian ini juga menggunakan kriteria bank dunia untuk menganalisis ketimpangan pendapatan masyarakat sebagai pendukung terhadap ketimpangan antardaerah. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari BPS tahun 2001-2008 yang meliputi data PDRB, jumlah penduduk, dan data pendukung lainnya. Dalam penelitian ini, analisis dibedakan menjadi dua yaitu analisis Pulau Jawa secara keseluruhan dan analisis Pulau Jawa tanpa DKI Jakarta. Hasil analisis mengatakan bahwa ketimpangan di Jawa lebih besar dibandingkan dengan ketimpangan di Jawa tanpa DKI Jakarta baik dianalisis dengan menggunakan Indeks Williamson maupun Indeks Theil. Trend ketimpangan di Jawa mengalami peningkatan dari tahun 2001-2008. Sedangkan trend ketimpangan antarkabupaten/kota di Jawa tanpa DKI Jakarta menurun dari tahun 2001-2008. Berdasarkan analisis tipologi klassen provinsi, Jawa diklasifikasikan menjadi tiga daerah yaitu daerah cepat maju dan cepat tumbuh, daerah berkembang cepat, dan daerah relatif tertinggal. Sedangkan menurut tipologi klassen kabupaten/kota, klasifikasi daerah dibagi menjadi empat daerah sesuai dengan konsep tipologi klassen. Teori Kuznets yang menyatakan bahwa pada tahap awal petumbuhan, ketimpangan meningkat kemudian tahap selanjutnya ketimpangan menurun, tidak berlaku di Jawa.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128630
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H10tra.pdf
  Restricted Access
Fulltext637.42 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.