Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128626
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPurnamadewi, Yeti Lis-
dc.contributor.authorTheresia, Anita-
dc.date.accessioned2023-10-26T08:13:09Z-
dc.date.available2023-10-26T08:13:09Z-
dc.date.issued2010-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128626-
dc.description.abstractKawasan Jabodetabek (Provinsi DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kota Depok) merupakan pusat kegiatan ekonomi yang dibentuk dalam rangka pengembangan dan penyebaran aktivitas ekonomi supaya tidak hanya terpusat di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Secara ekonomi, kawasan Jabodetabek memberikan kontribusi yang tinggi terhadap perekonomian nasional. Kawasan ini memiliki rata-rata pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sehingga diharapkan mampu menjadi basis ekonomi yang dapat membuka peluang pasar kerja yang seluas-luasnya. Ketersediaan jumlah penduduk khususnya angkatan kerja yang jumlahnya sangat besar di kawasan Jabodetabek seharusnya dapat menjadi potensi utama yang mendukung pembangunan perekonomian di wilayah tersebut. Teori pembangunan ekonomi menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi seharusnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat, salah satunya dalam bentuk penyerapan tenaga kerja. Namun demikian, pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi di kawasan Jabodetabek masih pula diiringi dengan peningkatan jumlah tenaga kerja yang masih belum terserap dalam pasar kerja yang ada. Hal ini ditandai dengan tingginya jumlah pengangguran di kawasan Jabodetabek. Salah satu penyebab adanya pengangguran adalah dibutuhkannya waktu mencari kerja (job search) atau untuk mencocokkan antara tenaga kerja dengan pekerjaan yang diinginkan. Dengan demikian, untuk dapat mengatasi masalah ketenagakerjaan di kawasan Jabodetabek khususnya untuk mengurangi jumlah pengangguran, perlu dilakukan identifikasi mengenai faktor-faktor yang memengaruhi peluang lama mencari kerja. Salah satu indikator tingginya angka pengangguran dapat dilihat dari lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan. Teori tentang lama waktu yang dibutuhkan pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan telah diteliti oleh McCall (1970) dan Feinberg (1978) dan biasa dikenal dengan job search theory. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan tersebut, tujuan dari dari penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik penduduk yang mencari kerja dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi peluang lama mencari kerja di kawasan Jabodetabek dengan pendekatan job search model…id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomics and managementid
dc.subject.ddcEconomics and development studiesid
dc.titleAnalisis faktor-faktor yang memengaruhi peluang lama mencari kerja di Jabodetabek dengan pendekatan job search modelid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordJob searchid
dc.subject.keywordLabor forceid
dc.subject.keywordJob search modelid
dc.subject.keywordSurvival coxid
dc.subject.keywordProportional hazardid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogorid
dc.subject.keywordIPBid
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H10ath.pdf
  Restricted Access
Fulltext905.99 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.