Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128594
Title: Karakteristik ekologis muara sungai Randangan, Kecamatan Marisa, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo
Authors: Imran, Zulhamsyah
Kurnia, Rahmat
Sulistyawati, Mamik
Issue Date: 2003
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelayakan kualitas air (mencakup air, plankton dan benthos) muara Sungai Randangan bagi kegiatan perikanan, mengidentifikasi potensi dan dampak kegiatan pembukaan lahan pertambakan baru di muara Sungai Randangan terhadap ekosistem mangrove. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengelolaan dan pengembangan sumberdaya perairan wilayah pesisir Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, dalam bentuk kegiatan perikanan terutama tambak adang. Penelitian dilaksanakan oleh Tim Survei Gorontalo PKSPL-IPB, pada tanggal 6, 8 dan 9 Oktober 2002, pada empat stasiun untuk kualitas air dan sembilan stasiun untuk mangrove yang terletak di wilayah muara Sungai Randangan, Kecamatan Marisa, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo. Contoh kualitas air, plankton dan benthos yang diambil merupakan contoh sesaat (grab sample) dan dilakukan pada masing-masing stasiun dari muara sungai ke i aut. Data yang diperoleh berupa nilai-nilai hasil pengukuran kedalaman, suhu, kecerahan, kekeruhan, salinitas, pH, DO, CO₂, TSS, BOD, COD, Ammonia, Nitrat, Nitrit, Ortofosfat, Hg, plankton dan benthos. Data yang didapat selanjutnya dianalisis secara deskriptif (dalam bentuk tabel dan grafik) dan dibandingkan dengan baku mutu perairan laut bagi peruntukan kegiatan perikanan. Selanjutnya dilakukan penentuan Indeks kualitas air dengan menggunakan metode STORET, menentukan kelimpahan, kepadatan, komposisi, indeks teanekaragaman, keseragaman dan dominansi. Dari hasil pengukuran suhu pada muara Sungai Randangan menunjukkan kondisi perairan yang relatif cukup hangat (28-31,5°C). Secara umum kecerahan air dikeempat stasiun sangat rendah. Kadar TSS yang dimiliki oleh masing-masing stasiun masih tergolong baik bagi kepentingan perikanan (2-22 mg/1). Muara Sungai Randangan memiliki salinitas yang bervariasi (2-320). Berdasarkan nilai salinitasnya, stasiun 4 lebih dipengaruhi oleh air tawar karena letaknya di mulut sungai. Dapat dinyatakan bahwa air muara Sungai Randangan memiliki salinitas yang kurang optimal untuk digunakan sebagai media budidaya panan di tambak. Nilai pH pada keempat stasiun tidak jauh berbeda (6,5-10). Nilai pH tersebut masih berada pada kisaran yang diinginkan bagi kegiatan budidaya perikanan (6,5- 9) kecuali pada stasiun 1(tujuh sampai sepuluh) dan 2 (delapan sampai sepuluh). Secara kadar DO di keempat stasiun mengalami penurunan ke arah sungai (3,3-9,1 mg/l), eta masih memenuhi baku mutu untuk kegiatan budidaya biota laut
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128594
Appears in Collections:UT - Aquaculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C03msu1.pdf
  Restricted Access
Fulltext13.18 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.