Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128463| Title: | Pendugaan parameter genetik bobot badan itik alabio dan mojosari pada periode starter |
| Authors: | Noor, Ronny R Prasetyo, Hardi Dewi, Yuliana |
| Issue Date: | 2003 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Programa pemuliaau dapat ditentukan melalui seleksi atau persilangan secara tepat apabila tersedia parameter genetik dari ternak itik tersebut, yaitu nilai heritabilitas dan korelasi genetik maupun fenotipik sifat produksi yang mempunyai nili ekonomis penting sebagai indikator atau petunjuk dalam pemuliaan. Dengan mengetahui nilai heritabilitas dan korelasi genetik beberapa sifat produksi, maka program pemuliaan itik dapat dilakukan secara tepat dan terarah, sehingga dapat meningkatkan produktivitasnya di masa mendatang. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai nilai heritabilitas, korelasi genetik dan korelasi fenotipik bobot badan itik Al bio dan Mojosari pada periode starter. Penelitian ini menggunakan itik Alabio dan Mojosari yang masing-masing dengan jumlah pejantan 25 ekor yang dikawinkan secara acak dengan 100 ekor betina, sehingga struktur perkawinannya adalah satu ekor pejantan dikawinkan dengan 4 ckor induk betina. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama adalah jenis itik yaitu Alabio dan Mojosari. Faktor kedua adalah enis kelamin yaitu jantan dan betina. Penelitian ini dilakukan di Balai Penelitian Temak, Ciawi Bogor selama 4 bulan, dimulai pada bulan Agustus sampai November 2002 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendugaan parameter genetik terhadap nilai heritabilitas bobot badan itik Alabio dan Mojosari pada umur delapan minggu rendah. Pada umumnya korelasi antara bobot badan umur 1-8 minggu pada itik alabio dan Mojosari nilainya beragam. Nilai heritabilitas pada saat umur 1 minggu (0,061 0,034 untuk Alabio dan 0,176±0,070 untuk Mojosari) tidak berbeda jauh dengan nilai heritabilitas pada saat nur 8 minggu (0,076 0,036 untuk Alabio dan 0,081 0,039 untuk Mojosari), schingga akan lebih baik melakukan seleksi pada umur 6 minggu, karena nilai heritabilitas bobot badan umur 6 minggu adalah tinggi. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128463 |
| Appears in Collections: | UT - Animal Production Science and Technology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| D03yde.pdf Restricted Access | Fulltext | 4.61 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.