Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128438
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHidayati, Rini-
dc.contributor.advisorMaufikoh, Ikoh-
dc.contributor.authorAnggiani, Septina Tri-
dc.date.accessioned2023-10-25T12:02:26Z-
dc.date.available2023-10-25T12:02:26Z-
dc.date.issued2016-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128438-
dc.description.abstracteningkatan aktivitas antropogenik seperti penggunaan kendaraan bermotor, kegiatan industri, pembangunan infrastruktur dan aktivitas rumah tangga berdampak pada peningkatkan konsentrasi debu atau partikel di udara, salah satu partikel yang dimaksud adalah PM10. Partikel ini dapat mempengaruhi kesehatan manusia khususnya gangguan pada saluran pernapasan. Konsentrasi PM10 diduga dipengaruhi oleh iklim, khususnya curah hujan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bentuk pengaruh cuaca terhadap konsentrasi debu dan pengaruh keduanya terhadap kejadian penyakit infeksi saluran pernapasan akut. Analisis untuk mengetahui hubungan antara PM10 dengan cuaca serta hubungan keduanya terhadap kasus ISPA adalah dengan analisis pola harian PM10, analisis korelasi, analisis tren hubungan, dan kajian diskriptif terhadap hasil plotting data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketika curah hujan tinggi, konsentrasi PM10 cenderung rendah dan begitupun sebaliknya. Konsentrasi PM10 tertinggi terjadi pada musim kemarau (JJA) dan terendah saat musim hujan (DJF). Hal ini menunjukkan bahwa musim berpengaruh terhadap penurunan maupun peningkatan konsentrasi PM10. Pola konsentrasi diurnal PM10 tertinggi di Jakarta Barat terjadi pada akhir malam hari. Pada pukul 06.00 pagi konsentrasi PM10 mencapai nilai minimum (sekunder), setelah itu konsentrasi PM10 meningkat lagi bersamaan dengan periode padatnya lalu lintas saat keberangkatan kerja dan sekolah. Hasil analisis 3D surfaceplot menunjukkan saat kelembaban (RH) rendah dan konsentrasi PM10 tinggi, kasus ISPA di Jakarta Barat tinggi. Pada saat kondisi lain, saat RH tinggi dan konsentrasi PM10 rendah, kasus ISPA rendah, tetapi pengaruhnya tidak linier.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural Univerity)id
dc.subject.ddcMathematics and Natural Sciencesid
dc.subject.ddcGeophysics and Meteorologyid
dc.titleAnalisis kejadian penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) berdasarkan kondisi iklim dan konsentrasi PM10 di Jakarta Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordacute respiratory infectionsid
dc.subject.keywordhumidityid
dc.subject.keywordrainfallid
dc.subject.keywordseasonsid
Appears in Collections:UT - Geophysics and Meteorology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
G16sta.pdf
  Restricted Access
Fultext1.3 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.