Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128391
Title: Optimalisasi Produksi Sirup dan Squash: Kasus PT XYZ, Kota Depok, Propinsi Jawa Barat
Authors: Kusnadi, Nunung
Mardiana, Puji
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya suatu fenomena penjualan yang fluktuatif terutama bagi sirup dan squash yang diproduksi oleh PT XYZ. Fenomena ini berlangsung selama satu periode produksi (12 bulan). Penjualan tinggi biasanya terjadi ketika mendekati hari-hari besar sebaliknya penjualan rendah terjadi di luar hari-hari besar. Kegiatan produksi ditentukan oleh input yang digunakan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi sumberdaya apa saja yang terpengaruh dengan penjualan fluktuatif sirup dan squash dan menganalisis tingkat produksi optimal yang dapat dilakukan perusahaan afas penjualan yang fluktuatif dengan keterbatasan surriberdaya yang ada serta menguji model optimalisasi dengan kondisi aktual sebenamya Penelitian dilaksanakan di PT XYZ yang berlokasi di kecamatan Cimanggis, Kota Depok selama bulan Maret-Juni 2004. Jenis data yang dipergunakan adalah data primer dan data sekunder yang bersifat kuantitatif dan kualitatif. Proses pengolahan data dilakukan dengan tahap editing, koding, dan tabulasi. Metode pengolahan data menggunakan software LINDO. Hasil yang diperoleh dari pengolahan data ini adalah analisa optimal aktual (primal), analisa penggunaan sumberdaya (dual), analisa kepekaan model (sensitivitas), dan pengujian model (post optimalitas). PT XYZ merupakan salah satu perusahaan agroindustri yang memproduksi pangan olahan. Selain sirup dan squash, PT XYZ memproduksi saus, dan makanan jepang. Divisi usaha lain dari PT XYZ adalah dengan mengadakan kerjasan1a dengan perusahaan lain dengan memberi jasa pengalengan (canning) produk perusahaan lain. Sistem produksi yang diterapkan pada PT XYZ adalah sistem pesanan. Variabel keputusan dalam linier programming adalah aktivitas produksi tiap produk. Variabel yang dapat dibentuk sebanyak 24 variabel keputusan terdiri dua produk yaitu sirup dan squash selama periode produksi (12 bulan). Kendala yang dapat dibentuk sebanyak lima macam kendala yaitu kendala bahan baku (gula), bahan pengemas (botol), bahan pengemas (kardus), jam tenaga kerja dan jam kerja mesin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, model optimasi yang dibentuk dapat menggambarkan keadaan sebenarnya dari perusahaan. Hal ini ditunjukkan pada proses analisa optimasi aktual (primal). Hasil optimalisasi produk sirup dan squash disarankan untuk diproduksi. Meskipun terjadi perbedaan antara nilai aktual dan nilai optimal, perbedaan antara kedua nilai tersebut tidak terlalu mencolok. Analisa penggunaan sumberdaya (dual), gula dan kardus tidak dipengaruhi oleh penjualan fluktuatif yang terjadi di perusahaan ditunjukkan dengan kedua sumberdaya tersebut berstatus langka/habis. Penggunaan botol, jam tenaga kerja dan jam kerja mesin dipengaruhi oleh penjualan fluktuatif yang dihadapi perusahaan ditunjukkan dengan ketiga macam sumberdaya tersebut berstatus berlebih. Tahapan penguJian model, model dihadapkan pada dua kondisi yaitu penurunan harga jual sirup dan harga jual squash tetap kemudian penurunan harga jual squash dan harga jual sirup tetap. Hal ini dilakukan, untuk melihat seberapa peka perusahaan dalam menghadapi penurunan harga jual produknya. Dari hasil pengujian model didapatkan bahwa ketika hargajual sirup turun sebesar 40 persen perusahaan hanya akan memproduksi squash. Hal ini disebabkan keuntungan yang didapatkan dengan memproduksi sirup belum dapat mencukupi biaya produksi, oleh karena itu perusahaan memilih berkonsentrasi dalam memproduksi squash. Pada saat harga squash diturunkan 10 persen, perusahaan akan lebih memilih memproduksi sirup dibanding memproduksi squash. Dapat diambil kesimpulan bahwa, harga jual squash lebih peka terhadap perubahan harga jual dibandingkan harga jual sirup. Pengujian model selanjutnya yaitu dengan menambah fungsi kendala pada model optimasi yaitu fungsi permintaan. Penambahan fungsi kendala permintaan memberikan hasil optimalisasi yang tidak berbeda jauh dengan model tanpa kendala permintaan. Perbedaan yang cukup terlihat terjadi pada bulan Februari untuk kedua produk, terutama pada hasil optimalisasi aktual dan basil optimalisasi penggunaan sumberdaya. Pengujian lanjutan dilakukan terbadap model dengan kendala permintaan. Untuk perubahan tingkat permintaan diperoleh hasil apabila menggunakan tingkat permintaan pada tingkat · maksimum dan rata-rata, hasil optimasi tidak memperoleh nilai optimum dengan kata lain basil optimasinya infeasible. Apabila menggunakan tingkat permintaan pada tingkat minimum, hasil optimasi dalam keadaan optimum. Saran bagi perusahaan, promosi produk lebih ditingkatkan agar meningkatkan penjualan di luar hari-hari raya, terutama untuk squash yang baru diproduksi sejak tahun 2000 dan perusahaan disarankan melakukan penjadwalan ulang produksi disesuaikan dengan kondisi optimal. Dengan melakukan hal tersebut perusahaan akan mendapat tambahan keuntungan sebesar Rp 1 .063.082.919,20. Penggunaan sumberdaya terutama, botol, jam tenaga kerja langsung dan jam kerja mesin sebaiknya dimanfaatkan secara maksimal, meskipun perusahaan telah melakukan pengalokasian sumberdaya tersebut. Namun pemanfaatan secara maksimal dari kedua sumberdaya, guna meningkatkan produksi sirup dan squash tentunya akan lebih baik.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128391
Appears in Collections:UT - Resources and Environmental Economic

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A05pma1.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.83 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.