Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128338
Title: Analisis dayasaing industri furniture kayu indonesia di pasar internasional
Authors: Asmara, Alla
Fajri, Luthfi Trianda
Issue Date: 2010
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Industri furniture kayu merupakan salah satu industri pengolahan yang memiliki SDA dan SDM yang memadai serta dayasaing yang tinggi. Departemen Perindustrian tahun 2009 menyebutkan peran sub-sektor industri pengolahan kayu dan barang kayu lainnya masuk dalam sepuluh besar penyumbang GDP dari sektor non-migas dengan share sebesar 0,98 persen. Permintaan furniture kayu Indonesia yang unik dan bernilai tinggi menjadikan banyak permintaan dari pasar Internasional, baik di dunia, USA yang merupakan negara tujuan utama ekspor furniture Indonesia maupun di Negara China yang notabene sebagai eksportir furniture kayu terbesar dunia. Kondisi ini menjadikan industri furniture kayu Indonesia memiliki dayasaing yang kuat di pasar internasional (dunia, USA dan China). Namun kondisi ini tidak berjalan baik seiring maraknya praktik illegal logging dan penyelundupan kayu bulat yang dilakukan oknum yang tidak bertanggung jawab sehingga menyebabkan ketersediaan bahan baku kayu untuk proses produksi industri furniture menjadi terganggu yang berdampak pada menurunnya volume ekspor. Sehingga perkembangan dayasaing furniture kayu Indonesia menunjukkan tren yang menurun meski masih memiliki dayasaing yang kuat di pasar Dunia, USA maupun China. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dayasaing (keunggulan kompetitif) industri furniture kayu Indonesia. Selain itu, akan dianalisis dayasaing (keunggulan komparatif) dan faktor-faktor yang memengaruhi volume ekspor industri furniture kayu Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan data time series selama periode tahun 1992-2008. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder yang diperoleh dari UN Comtrade, Badan Pusat Statistik (BPS), Departemen Kehutanan, Departemen Perdagangan, Departemen Perindustrian, Perpustakaan IPB serta dari buku-buku dan literatur lainnya. Analisis dayasaing industri furniture kayu Indonesia di pasar internasional dilakukan dengan menggunakan dua metode, yaitu Porter’s Diamond Theory dan RCA. Serta estimasi faktor-faktor yang memengaruhi volume ekspor furniture kayu Indonesia menggunakan metode regresi linier berganda OLS (Ordinary Least Square). Hasil analisis deskriptif dari Porter’s Diamond Theory menunjukkan bahwa industri furniture kayu Indonesia memiliki keunggulan kompetitif. Hal ini terlihat dari masih banyaknya potensi keunggulan yang terus dapat dikembangkan dari beberapa faktor yang ada. Sedangkan keunggulan komparatif dengan perhitungan nilai RCA menggunakan software Microsoft Excel 2007, menunjukkan bahwa furniture kayu Indonesia di pasar Internasional memiliki dayasaing yang tinggi selama periode 1992-2008. Namun pada tahun 1998, produk furniture kayu Indonesia tidak memiliki dayasaing yang kuat di Negara China. Kondisi ini disebabkan oleh terjadinya krisis moneter di Indonesia. Begitupun pada tahun 2008 saat terjadi krisis keuangan global yang menimpa Amerika dan negara-negara maju lainnya menyebabkan kestabilan ekonomi dan arus perdagangan dunia menjadi terganggu. Hal ini berdampak pula pada tingkat dayasaing furniture kayu Indonesia memiliki dayasaing yang lemah di dunia. Sehingga volume ekspor furniture kayu Indonesia menjadi menurun. Untuk hasil estimasi OLS mengenai faktor-faktor yang memengaruhi ekspor furniture kayu Indonesia ke pasar dunia adalah harga furniture domestik, harga furniture dunia, nilai tukar riil dan produksi kayu. Kemudian faktor-faktor yang memengaruhi ekspor furniture kayu Indonesia ke pasar USA adalah nilai tukar riil, produksi kayu dan tenaga kerja. Serta faktor-faktor yang memengaruhi ekspor furniture kayu Indonesia ke pasar China adalah harga furniture domestik, nilai tukar riil dan tenaga kerja produksi. Rekomendasi yang dapat diberikan antara lain industri furniture kayu Indonesia sebaiknya terus mengembangkan inovasi produk, strategi dan persaingan serta tetap menjaga kualitas design mutu produk. Kondisi ini juga harus didukung oleh pemerintah untuk bertindak lebih tegas lagi terhadap pelakupelaku illegal logging dengan penerapan kebijakan yang ketat dan terarah serta menjaga harga furniture domestik agar tidak kalah bersaing dengan harga furniture negara lain yang relatif murah dengan bantuan subsidi untuk mengembangkan ekspor atau membatasi masuknya produk impor melalui pemberlakuan tarif impor. Kemudian perlu adanya pengawasan terhadap ketersediaan bahan baku kayu, baik yang di ekspor maupun yang diimpor serta menjaga kestabilan nilai tukar mata uang Indonesia untuk menjaga tingkat dayasaing ditengah era perdagangan bebas saat ini.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128338
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H10ltf.pdf
  Restricted Access
Fulltext17.9 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.