Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128235
Title: Uji karakteristik hortikultura enam genotipe melon (Cucumis melo L.) dalam sistem hidroponik
Authors: Susila, Anas D.
Rahardjo, Ayuningtyas
Issue Date: 2007
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Percobaan ini dilakukan untuk mengevaluasi karakteristik hortikultura enam genotipe melon (Cucumis melo L.) dalam sistem hidroponik yang dilaksanakan di rumah kaca University Farm- IPB unit lapangan Cikabayan pada bulan Desember 2006-Maret 2007. Percobaan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak satu faktor yaitu genotipe melon. Genotipe melon yang digunakan adalah H 150, H 52, H 36, H 7, Golden Langkawi, dan Honey Globe. Percobaan dilakukan dengan empat ulangan dan pada satu perlakuan terdapat tiga tanaman contoh sehingga terdapat 72 satuan percobaan. Tahap pertama kegiatan penelitian adalah penyemaian benih melon. dengan media tanam kasting hingga berumur 3 mst. Bibit dipindah tanam ke dalam polybag menggunakan media tanam arang sekam dengan jarak tanam 60 cm yang diletakkan secara berselang-seling. Pemeliharaan tanaman meliputi penyiraman dengan menggunakan sistem drip irrigation, pemangkasan, dan pengendalian hama dan penyakit. Pupuk yang digunakan adalah pupuk AB Mix. Komposisi pupuk A terdiri dari NH, I mmoll', K. 7.5 mmoll', Ca 4.75 mmoll', Fe 10 umoll Komposisi pupuk B terdiri dari NO, 16.25 mmoll, H₂PO, 1.25 mmoll, Mg 5.96 mmoll, SO, 1.5 mmoll, B 20 μmoll, Mn 10 μmoll, Cu 0.5 umoll', Mo 0.5 μmoll', Zn 4 umoll. Penyiraman dilakukan berdasarkan umur tanaman. Pada 1 mst penyiraman sebanyak 2 kali dengan volume 250 ml, 2-3 mst sebanyak 5 kali dengan volume 100 ml, 4 mst sebanyak 5 kali dengan volume 150 ml, 5 mst sebanyak 5 kali dengan volume 200 ml, 6 mst sebanyak 5 kali dengan volume 250 ml, 6-7 mit sebanyak 5 kali dengan volume 300 ml, 8-10 mst sebanyak 5 kali dengan volume 200 ml. Hasil penelitian menunjukan genotipe H 52 memiliki penampilan yang baik, tinggi dalam bobot buah dan kadar PTT. Genotipe H 150 memiliki aroma buah wangi dan kadar PTT yang cukup tinggi. Genotipe H 7 unggul dalam bobot buah dan ketebalan daging buah. Genotipe H 36 memiliki bobot buah yang tidak terlalu besar dan kadar PTT yang rendah. Dari hasil percobaan disimpulkan bahwa genotipe H 52 dan H 150 memiliki keunggulan dalam karakter bobot buah, kadar PTT, serta penampilan buah yang menarik. Genotipe ini berpotensi untuk dilepas sebagai hibrida unggul,
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128235
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A07ara3.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.32 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.