Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128208Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Widajati, Eny | - |
| dc.contributor.advisor | Soedomo, Prasodjo | - |
| dc.contributor.author | Hadijah, Nun Nia | - |
| dc.date.accessioned | 2023-10-25T06:52:49Z | - |
| dc.date.available | 2023-10-25T06:52:49Z | - |
| dc.date.issued | 2007 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128208 | - |
| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh kultivar dan lama pengeringan terhadap pertumbuhan dan produksi umbi bibit bawang merah. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Tanaman Sayuran, Lembang pada Juni-Oktober 2006. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (Split Plot Design) yang terdiri dari dua faktor sebanyak 4 ulangan. Petak utama adalah kultivar bawang merah yang terdiri dari dua kultivar yaitu varietas Bima Brebes dan varietas Batu. Sebagai anak petak yaitu pengeringan sinar matahari selama 7 hari, 2 jam pengeringan oven 45 °C dilanjutkan pengeringan sinar matahari selama 7 hari. 4 jam pengeringan oven 45 °C dilanjutkan pengeringan sinar matahari selama 7 hari, 6 jam pengeringan oven 45 °C dilanjutkan pengeringan sinar matahari selama 7 hari, dan 8 jam pengeringan oven 45 °C dilanjutkan pengeringan sinar matahari selama 7 hari. Hasil Percobaaan menunjukkan bahwa Perlakuan kultivar Bima Brebes dan kultivar Batu berpengaruh terhadap semua tolok ukur yang diamati yaitu bobot umbi setelah pengeringan, susut bobot akibat pengeringan, persentase tanaman yang tumbuh, tinggi tanaman, jumlah anakan, bobot basah, bobot kering kotor, bobot kering bersih. Perlakuan lama pengeringan memberikan nilai susut bobot tertinggi dan lama pengeringan selama 2 jam pengovenian memberikan nilai yang paling rendah terhadap persentase tanaman yang tumbuh pada 10 HST sedangkan perlakuan lama pengeringan 4 jam, 6 jam dan 8 jam mampu memperpendek masa dormansi umbi bibit bawang merah karena mampu memberikan nilai yang cukup besar terhadap persentase tanaman yang tumbuh. vaksi antara kultivar dan lama pengeringan memberikan nilai tertinggi ndap susut bobot akibat pengeringan. Kultivar Bima Brebes memberikan hasil anakan yang lebih banyak dibanding kultivar Batu pada jumlah anakan. Semakin banyak jumlah anakan cenderung semakin kecil umbi yang dibentuk. Kultivar Batu memberikan hasil yang lebih tinggi terhadap tolok ukur persentase tanaman yang tumbuh dan tinggi tanaman. Semakin besar ukuran umbi semakin banyak kandungan karbohidrat yang dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman bawang merah. Kombinasi kultivar Bima Brebes dengan pengeringan sinar matahari tanpa pengovenan menyebabkan tingginya susut bobot pada umbi bibit bawang merah. Semakin besar diameter umbi semakin kecil susut bobot yang dihasilkan. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
| dc.subject.ddc | Bawang merah | id |
| dc.subject.ddc | Botani bawang merah | id |
| dc.subject.ddc | Ekologi bawang merah | id |
| dc.subject.ddc | Pengeringan bawang merah | id |
| dc.title | Pengaruh kultivar dan lama pengeringan terhadap pertumbuhan dan produksi umbi bibit bawang merah (Allium cepa L.) | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| Appears in Collections: | UT - Agronomy and Horticulture | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| A07nnh.pdf Restricted Access | Fulltext | 2.41 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.