Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128199
Title: Pengaruh NPK (15-15) dan campuran media tanah dan kompos terhadap pertumbuhan bibit salam (Eugenia polyantha Wight)
Authors: Aziz, Sandra A.
Yulyatin, Atin
Issue Date: 2007
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Percobaan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk NPK (25-15-15) dan perbandingan campuran media tanah dan kompos terhadap pertumbuhan bibit salam (Eugenia polyantha W.). Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Leuwikopo, Darmaga, Bogor, Laboratorium Ekofisiologi, Departemen Agronomi dan Hortikultura, dan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (BALITRO), Cimanggu, Bogor pada bulan September 2006 sampai Maret 2007. Rancangan yang digunakan pada percobaan ini adalah Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan dua faktor perlakuan dan 3 ulangan. Petak utama adalah pupuk NPK (15-15-15) yang terdiri dari 4 taraf yaitu 0, 1, 2, 3 g/tanaman. Pemupukan dilakukan tiga kali yaitu pada bulan November, Januari dan Maret. Anak petak terdiri dari 4 perbandingan komposisi tanah dan kompos adalah 1:0, 1:1, 1:2 dan 2:1 (v/v) yang diaplikasikan pada satu minggu sebelum penanaman di polibag. Masing-masing perlakuan diulang 3 kali sehingga dari kombinasi ulangan dan perlakuan terdapat 48 satuan percobaan. Setiap satu satuan percobaan terdiri dari 9 tanaman sehingga terdapat 432 unit percobaan. Peubah-peubah yang diamati yaitu, jumlah daun yang membuka sempurna, jumlah cabang, tinggi tanaman, luas daun, bobot basah dan kering. daun, bobot basah dan kering batang, bobot basah dan kering akar, jumlah bibit siap salur, dan kandungan bioaktif daun salam. Hasil percobaan menunjukkan bahwa perlakuan NPK (15-15-15) dan interaksi antara NPK (15-15-15) dan campuran media tanah dan kompos tidak berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang diamati. Campuran media tanah dan kompos berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah daun pada 2 MST hingga 18 MST, jumlah cabang pada 2, 4, 8, 10, 12, 14, 16, 18 MST. Campuran media tanah dan kompos berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang pada 6 MST, tinggi tanaman pada 8, 10, 14, 16 MST, dan bobot kering akar. Campuran media tanah dan kompos 1:1 dan 1:2 (v/v) tidak berbeda nyata, tetapi campuran media tanah dan kompos 1:2 (v/v) menghasilkan jumlah daun tertinggi yaitu 168. Campuran media tanah dan kompos 1:2 (v/v) dapat meningkatkan jumlah daun 42.13% dibandingkan campuran media tanah dan kompos 1:0 (v/v). Campuran media tanah dan kompos 1:2 (v/v) menghasilkan jumlah cabang tertinggi yaitu 24.1. Campuran media tanah dan kompos 1:0 (v/v) dapat meningkatkan jumlah cabang. 54.49% dibandingkan campuran media tanah dan kompos 1:0 (v/v). Campuran media tanah dan kompos 1:2 (v/v) pada pengamatan ke-16 dapat menghasilkan tinggi tanaman tertinggi yaitu 63.71 cm. Campuran media tanah dan kompos 1:2 (f) dapat meningkatkan tinggi tanaman 8.18 % dibandingkan campuran media tanah dan kompos 1:0 (v/v). Campuran media tanah dan kompos 1:2 (v/v) memberikan hasil tertinggi terhadap bobot kering akar yaitu 16.50 g. Campuran media tanah dan kompos 1:2 (v/v) dapat meningkatkan bobot kering akar sebesar 25.76% dibandingkan campuran media tanah dan kompos 1:0 (v/v). Campuran media tanah dan kompos menghasilkan jumlah bibit siap salur tertinggi yaitu 70.5 %. Hasil uji fitokimia secara kualitatif menunjukkan bahwa NPK (15-15-15) dosis g/tanaman dan campuran media tanah dan kompos memiliki kandungan triterpenoid yang lebih baik daripada campuran media tanah dan kompos 1:0 (v/v). Perlakukan NPK (15-15-15) dosis 2 g/tanaman dan campuran media tanah dan kompos 1:0 dan 1:2 (v/v) memiliki kandungan saponin yang lebih baik. Kesimpulan dari penelitian ini adalah tidak diperlukan pemupukan NPK (15-15-15) dan interaksi NPK (15-15-15) dan campuran media tanah dan kompos tidak berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang diamati. Campuran media tatuah dan kompos 1:1 dan 1:2 (v/v) memberikan hasil terbaik meningkatkan jumlah daun, jumlah cabang, tinggi tanaman, bobot kering akar, dan jumlah bibit sip salur, tetapi campuran media tanah dan kompos 1:2 (v/v) menunjukkan hasil yang lebih baik. Salam merupakan salah satu tanaman obat yang dapat digunakan dalam bentuk simplisia. Hasil uji kualitatif fitokimia terhadap senyawa bioaktif, daun salam mengandung alkaloid, saponin, tanin, flavonoid, steroid, triterpenoid, glikosida.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128199
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A07ayu.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.86 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.