Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128172
Title: Evaluasi Keragaan dan Pendugaan Keragaman Genetik Populasi Kedelai (Glycine max (L.)Merr.) Generasi FS
Authors: Trikoesoemaningtyas
Wirnas, Desta
Midyaratri, Nindra
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penelitian ini dilaksanakan mulai akhir bulan Maret sampai dengan akhir bulan Juli 2004 di Kebun Percobaan Balai Besar Bioteknologi dan Genetika Pertanian Cikeumeuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang keragaan karakter agronomi, menduga keragaman dan nilai parameter genetik populasi kedelai generasi F5. Penelitian ini menggunakan tanaman generasi F5 hasil dialel persilangan dari kombinasi varietas Pangrango, Slamet, Ceneng, dan Godek sehingga terdapat 12 hasil persilangan serta empat tetua. Pengamatan dilakukan pada karakter umur berbunga, tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah polong isi, jumlah polong total, jumlah biji per polong, dan bobot total per tanaman. Data pengarnatan dianalisis untuk menghitung nilai rataan, penduga komponen ragam, heritabilitas, dan korelasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman generasi F5 hasil persilangan tampak lebih pendek, lebih banyak cabang produktifnya, lebih banyak polong isi, lebih banyak polong total, namun lebih rendah bobot total per tanaman dari tetuanya. Populasi hasil persilangan dengan populasi resiprokalnya memperlihatkan perbedaan. Populasi generasi F5 berbunga pada saat tanaman berumur 5 minggu setelah tanam (MST) kecuali populasi Pangrango. Populasi Pangrango berbunga pada saat tanan1an berumur 6 MST. Ragan1 genetik pada populasi generasi F5 hasil persilangan untuk karakter jumlah polong isi dan jumlah polong total jauh lebih besar dari ragam genetik pada karakter lain. Koefisien keragaman genetik termasuk sempit dan luas untuk karakter tinggi tanaman. Koefisien keragaman untuk karakter jumlah cabang, jumlah biji per polong, dan bobot total per tanaman termasuk luas, sedangkan untuk karakter jumlah po long isi dan jumlah polong total termasuk sempit. Heritabilitas populasi hasil persilangan ini termasuk rendah sampai sedang untuk karakter tinggi tanaman, sedangkan heritabilitas rendah sampai tinggi untuk karakter jumlah cabang produktif, jumlah polong isi, jumlah polong total, dan bobot biji per tanaman. Semua populasi hasil persilangan generasi F5 untuk karakter jumlah biji per polong termasuk heritabilitas rendah. Populasi basil persilangan memiliki korelasi positif, tinggi, dan nyata antara karakter jumlah polong isi dan jumlah polong total dengan bobot biji per tanaman. Populasi yang dapat diteruskan pada generasi berikutnya adalah populasi hasil persilangan Pangrango X Godek, Godek X Pangrango, Pangrango X Slamet, Ceneng X Slamet, Ceneng X Godek, Godek X SJamet, Slamet X Ceneng, Godek X Ceneng, dan Ceneng X Pangrango. Populasi generasi F5 merriiliki keragaan lebih baik dari tetuanya dan masih beragam. Pengarub maternal menyebabkan populasi basil persilangan berbeda dengan populasi resiprokalnya. Heritabilitas populasi basil persilangan F5 berkisar antara rendah sampai tinggi. Pada populasi generasi F5 terdapat korelasi positif, tinggi, dan nyata antara karakter jumlah polong isi dan jumlah polong total dengan bobot biji pertanaman.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128172
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A05nmi.pdf
  Restricted Access
Fulltext22.85 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.