Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128132
Title: Pengaruh frekuensi panen daun terhadap pertumbuhan dan kandungan bahan bioaktif 9 varietas jambu biji(Psidium guajava L.)
Authors: Aziz, Sandra Arifin
Prayitno, Tri
Issue Date: 2007
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Tujuan penelitian adalah mengetahui pengaruh pemanenan daun terhadap pertumbuhan beberapa varietas jambu biji dan mengamati kandungan bioaktif daun jambu biji. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Biofarmaka, Daraga, Bogor dari bulan Agustus sampai Maret tahun 2007. Percobaan menggunakan Rancangan Petak Terpisah dalam waktu (Repeated Measurement) dengan tiga ulangan. Petak utama adalah varietas jambu biji yang terdiri dari sembilan taraf yaitu Jambu Biji Putih asal Boyolali (Boyolali Puth), Jambu biji Putih asal Wikasari (Wikasari Putih), Jambu Biji Putih asal Karanganyar (Karanganyar Putih), Jambu Biji Merah asal Solo (Solo Merah), Jambu Biji Putih asal Imogiri (Imogiri Putih), Jambu Biji Merah asal Pejimatan (Pejimatan Merah), Jambu Biji Merah asal Imogiri (Imogiri Merah), Jambu Biji Merah asal Boyolali (Boyolali Merah), Jambu Biji Putih asal Solo (Solo Putih). Anak petak adalah beberapa frekuensi panen daun yaitu: 1 bulan sekali, 2 bulan sekali dan 3 bulan sekali. Panen pertama menunjukkan bahwa frekuensi panen nyata mempengaruhi bobot basah dan kering daun maupun ranting. Bobot kering daun nyata tertinggi adalah panen 2 bulan sekali (374.7 g/tanaman) tapi tidak berbeda nyata dengan panen 1 bulan sekali (344.4 g/tanaman). Panen kedua menunjukkan bahwa frekuensi panen nyata mempengaruhi bobot basah dan kering daun maupun ranting. Bobot kering daun nyata tertinggi adalah panen 2 bulan sekali (374,8 g/tanaman) tapi tidak berbeda nyata dengan panen 1 bulan sekali (298.5 g/tanaman). Panen total menunjukkan bahwa Varietas berpengaruh nyata terhadap bobot basah daun, bobot basah dan kering ranting total. Bobot basah daun nyata lebih tinggi diperoleh pada varietas Karanganyar putih dengan bobot sebesar (1491.4 g/tanaman) tapi tidak berbeda nyata dengan Imogiri merah (1380.2 g/tanaman). Wikasari putih (1373.6 g/tanaman), Pejimatan merah (1321.3 g/tanaman), Solo merah (1320.7 g/tanaman), Imogiri putih (1281.3 g/tanaman), dan Boyolali merah (1207.9 g/tanaman). Bobot kering daun nyata tertinggi diperoleh pada perlakuan panen 2 bulan (462.7 g/tanaman) yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan panen 1 bulan (407.1 g/tanaman). Hasil uji kualitatif dari 9 varietas jambu biji memperlihatkan 4 kelompok varietas yang memiliki kandungan bahan bioaktif yang sama. Kelompok 1 yaitu Solo putih, Solo merah, dan Boyolali putih. Kelompok 2 yaitu Imogiri merah, Karanganyar putih, Wikasari putih, dan Imogiri putih. Kelompok 3 yaitu Boyolali merah Kelompok 4 yaitu Pejimatan merah.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128132
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A07tpr1.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.39 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.