Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128000Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Nuryantono, Nunung | - |
| dc.contributor.author | Herdt, Reyland | - |
| dc.date.accessioned | 2023-10-24T23:27:59Z | - |
| dc.date.available | 2023-10-24T23:27:59Z | - |
| dc.date.issued | 2011 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/128000 | - |
| dc.description.abstract | Penelitian ini mengambil kasus di Cianjur wilayah Selatan di Kec. Campaka dan Kec. Campakamulya. Pengambil sampel ini didasari karena Kab. Cianjur merupakan kabupaten penerima terbanyak program dana PUAP pada tahun 2009 dan fokus pada pertanian dan kecamatan tersebut merupakan kecamatan yang berada pada tingkat Pra Sejahtera dan Sejahtera 1. Selain itu, Kec. Campaka dan Campakamulya merupakan penerima dana PUAP yang memiliki jumlah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) terbanyak. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling (sengaja) yang terdiri dari ketua Gapoktan, ketua Kelompok Tani (Poktan), dan dua anggota Poktan. Hasil penelitian menunjukkan yang menerima dana PUAP sebanyak 27 persen responden yang berada di bawah garis kemiskinan. Hal ini menandakan bahwa tujuan program PUAP yaitu untuk mengurangi kemiskinan tidak tepat sasaran. Selain itu, program PUAP berhasil dalam mengurangi tingkat pengangguran dilihat dari jumlah anggota poktan meningkat dibandingkan awal pemberian dana PUAP. Sebanyak sepuluh persen anggota meminjam kepada pihak informal (teman/tetangga, saudara, dan rentenir) dan 15 persen meminjam pada pihak bank atau lembaga formal. Artinya, program PUAP telah baik dalam mengakses karena dapat mengurangi pinjaman informal dan kepada petani yang tidak memiliki jaminan fisik. Penerapan pinjaman tanggung renteng hanya ada lima orang atau sepuluh persen kelompok menanggung anggota yang gagal bayar dan 65 persen anggota lebih menyukai pinjaman kelompok. Artinya, anggota tidak mengetahui sistem pinjaman kelompok. Faktor-faktor yang memengaruhi moral hazard adalah dummy jenis pekerjaan, dummy peer selection, dummy homogenitas, dan dummy solidaritas kelompok. | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | IPB (Bogor Agricultural University) | id |
| dc.subject.ddc | Economics and management - Economic and Development | id |
| dc.title | Faktor-faktor yang Memengaruhi Moral Hazard Program Dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP), Studi Kasus Cianjur Selatan | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| dc.subject.keyword | TNP2K (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan) | id |
| dc.subject.keyword | physical collateral | id |
| dc.subject.keyword | adverse selection | id |
| dc.subject.keyword | monitoring cost | id |
| dc.subject.keyword | domino effect | id |
| dc.subject.keyword | Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) | id |
| Appears in Collections: | UT - Economics and Development Studies | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| H11rhe.pdf Restricted Access | Fulltext | 4.9 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.