Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127983
Title: Dampak bencana lumpur lapindo terhadap tingkat keuntungan dan penyerapan tenaga kerja di industri tas dan koper Tanggulangin Sidoarjo
Authors: Hutagaol, Manuntun Parulian
Herdiana, Intan
Issue Date: 2010
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Bencana lumpur lapindo yang terjadi pada bulan Mei 2006 menyebabkan tergenangnya kawasan permukiman, pertanian, dan perindustrian di tiga kecamatan di sekitarnya, serta mempengaruhi aktivitas perekonomian di Jawa Timur. Bencana ini juga berpengaruh signifikan terhadap eksistensi sentra industri tas dan koper Tanggulangin. Bencana tersebut menyebabkan tertutupnya akses menuju sentra industri tersebut dan pemberitaan di media massa bahwa industri tas dan koper Tanggulangin tenggelam terkena dampak lumpur. Akibatnya, permintaan akan tas dan koper menurun dan hal ini langsung berpengaruh terhadap penurunan volume penjualan dan jumlah tenaga kerja yang diserap oleh industri tersebut padahal sebelumnya industri ini berperan dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan sumber pendapatan bagi masyarakat sekitar Kecamatan Tanggulangin. Berdasarkan kondisi di atas, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah industri tas dan koper Tanggulangin masih menguntungkan serta apa saja faktor yang mempengaruhi keuntungan, dan bagaimana pengaruh bencana terhadap penyerapan tenaga kerja di industri tas dan koper sehingga dapat dirumuskan strategi yang tepat untuk membangun kembali industri ini dari keterpurukan. Penelitian dilaksanakan di sentra industri tas dan koper Kecamatan Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo pada bulan Mei 2010. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak E-views 6.1, Minitab 14 dan Microsoft Excel 2007. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis rasio R/C untuk mengetahui kondisi usaha masih menguntungkan, analisis regresi linier berganda untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan industri serta uji Paired T-test untuk mengetahui adanya perbedaan kondisi keuntungan serta penyerapan tenaga kerja sebelum dan sesudah bencana lumpur lapindo. Berdasarkan hasil penelitian, industri tas dan koper memiliki nilai R/C Ratio sebesar 1,1190. Meskipun nilai R/C Ratio industri tas dan koper Tanggulangin lebih besar dari satu. Namun, tingkat keuntungan industri tas dan koper hampir mendekati satu (titik impas) atau break event point. Hal tersebut menunjukkan bahwa saat ini industri tas dan koper dalam kondisi kritis. Sejak terjadi bencana lumpur lapindo, volume dan nilai penjualan industri ini mengalami penurunan yang drastis. Jika dilihat dari analisis regresi linier berganda, faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan industri tas dan koper Tanggulangin pada masa bencana lumpur lapindo adalah nilai penjualan, upah tenaga kerja dan dummy bencana lumpur lapindo. Hasil regresi ini semakin memperkuat bahwa bencana lumpur lapindo berpengaruh negatif dan menyebabkan keuntungan industri tas dan koper Tanggulangin menurun melalui faktor nilai penjualan, upah tenaga kerja dan dummy bencana lumpur lapindo. Berdasarkan uji beda keuntungan dan penyerapan tenaga kerja, diperoleh bahwa terdapat perbedaan kondisi keuntungan dan penyerapan tenaga kerja sebelum dan sesudah bencana lumpur lapindo. Hal ini dapat dilihat dari nilai probabilitas yang kurang dari taraf nyata 5 persen. Dari analisis rasio R/C dan analisis regresi yang telah dilakukan maka didapatkan bahwa bencana lumpur lapindo berpengaruh negatif terhadap tingkat keuntungan dan penyerapan tenaga kerja di industri tas dan koper tanggulangin. Jika dilihat berdasarkan analisis rasio R/C dan regresi berganda, maka diperlukan suatu strategi yang tepat untuk membangun kembali industri tas dan koper kembali berjaya seperti sebelumnya. Adapun strategi yang dapat dilakukan yaitu merelokasi tempat usaha pengrajin yang sekarang cenderung dekat dengan pusat semburan lumpur. Pemerintah dalam hal ini dapat memberikan subsidi atau kebijakan relokasi ke tempat yang lebih aman dan jauh dari pusat bencana lumpur. Disamping itu, pengrajin dapat meningkatkan volume dan nilai penjualan industri dengan cara promosi atau pameran ke luar sentra industri dan mencari tenaga kerja yang berkualitas namun dengan upah yang minimum. Selain itu pemerintah dapat membantu memberikan informasi kepada masyarakat luas bahwa industri ini masih eksis. Diharapkan nantinya hal ini akan meningkatkan volume dan nilai penjualan industri tas. Seiring berjalannya waktu tingkat keuntungan dan penyerapan tenaga kerja di industri tas dan koper Tanggulangin dapat meningkat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127983
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H10ihe.pdf
  Restricted Access
Fulltext509.32 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.