Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127957
Title: Pengaruh residu kombinasi pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai(Glycine max(L.)Merr.) panen muda yang diusahakan secara organik
Authors: Melati, Maya
Rianawati, Devi
Issue Date: 2007
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Tujuan dari kegiatan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh residu dari kombinasi pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai panen muda yang diusahakan secara organik. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Cikarawang, Dramaga, Bogor pada bulan Agustus-Desember 2006. Percobaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) faktor tunggal, yang terdiri dari 12 perlakuan dengan 3 ulangan, sehingga terdapat 36 satuan percobaan. Pupuk organik yang dikombinasikan, yaitu pupuk kandang ayam petelur dosis 20 ton/ha, pupuk hijau Centrocema pubescens dosis 25 kg benih/ha serta limbah pertanian yang terdiri dari kompos dosis 4 ton/ha dan abu sekam padi dosis 2 ton/ha, telah diaplikasikan pada pertanaman sekaligus penelitian sebelumnya. Seluruh data percobaan diolah dengan sidik ragam menggunakan program SAS. Apabila terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan (Duncan Multiple Range Test) pada taraf 5%. Kapur dolomit dosis 2 ton/ha diaplikasikan 2 minggu sebelum pemberian pupuk kandang ayam petelur. Pupuk kandang ayam dosis 5 ton/ha diberikan secara alur 2 minggu sebelum penanaman kedelai. Kedelai yang dipakai adalah kedelai varietas Wilis. Tanaman penghambat Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yaitu Tageres dan serai ditanam satu bulan sebelum kedelai ditanam. Pembanding dari budidaya organik adalah budidaya kovensional, namun seluruh data pengamatan pada budidaya konvensional tidak dianalisis secara statistik. Untuk memenuhi kebutuhan hara pada budidaya konvensional dilakukan pemupukan dengan dosis 100 kg urea/ha, 200 kg SP-36/ha dan 150 kg KCVha, serta dilakukan pula aplikasi pupuk kandang ayam petelur dengan dosis 5 ton/ha. Sebagai pestisida kimia digunakan deltametrin, mankozeb 80% dan karbofuran. Perlakuan residu abu sekam nyata menurunkan intensitas serangan hama dan keparahan penyakit pada 7, 8, 9 dan 10 MST. Residu abu sekam mampu menurunkan intensitas serangan hama dan keparahan penyakit rata-rata sebesar 80.05% dari residu tanpa pupuk dan 78.90% dari budidaya konvensional. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan abu sekam untuk menurunkan intensitas serangan hama dan keparahan penyakit masih dapat bermanfaat sampai musim tanam kedua. Perlakuan residu tanpa pupuk organik cenderung nyata meningkatkan bobot basah dan bobot kering akar 7 MST. Pada peubah vegetatif maupun peubah generatif yang lain, perlakuan residu kombinasi pupuk organik memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata. Bobot basah polong isi/tanaman tertinggi adalah 47.95 g pada perlakuan residu kombinasi abu sekam, pupuk kandang ayam dan pupuk hijau. Nilai lebih baik untuk jumlah polong/10 m² adalah 13 603 buah diperoleh dari perlakuan residu kombinasi pupuk kandang ayam dan pupuk hijau. Bobot kering 100 butir biji rata-rata adalah 9.47 g dan telah mendekati deskripsi kedelai varietas Wilis.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127957
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A07dri.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.35 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.