Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127911
Full metadata record
DC Field | Value | Language |
---|---|---|
dc.contributor.advisor | Hanafiah, T. | - |
dc.contributor.author | Sarodja, Damayanti | - |
dc.date.accessioned | 2023-10-24T09:09:02Z | - |
dc.date.available | 2023-10-24T09:09:02Z | - |
dc.date.issued | 1998 | - |
dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127911 | - |
dc.description.abstract | Salah satu amanat GBHN 1993 adalah mempercepat pembangunan Kawasan Timur Indonesia, karena selama ini terkesan KBI jauh lebih berkembang daripada KTI. Untuk mengimplementasikan komitmen dan arahan GBHN tersebut maka sebagai langkah awal dibentuklah suatu Dewan Pengembangan Kawasan Timur Indonesia (DP-KTI) yang tugasnya antara lain menyusun strategi pembangunan KTI, teutama dalam pelaksanaan Repelita VI dan PJP II. Sebagai upaya peningkatan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya ke seluruh pelosok wilayah Indonesia, maka salah satu kebijaksanaan yang ditempuh adalah pembentukan kawasan-kawasan andalan di setiap propinsi di seluruh Indonesia. Mengingat keterbatasan kemampuan pendanaan pemerintah yang tidak memungkinkan untuk mengembangkan seluruh kawasan andalan secara serempak, maka dari 56 kawasan andalan yang terdapat di KTI ditetapkan 13 kawasan andalan yang diberi prioritas untuk dikembangkan. Progam percepatan ketigabelas kawasan andalan tersebut kemudian disebut dengan Program Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet). Disebut sebagai kawasan pengembangan ekonomi karena dalam program ini pembangunan pada kawasan kawasan andalan tersebut ditujukan untuk mengembangkan perekonomian wilayah tersebut. Sedangkan terpadu disini karena pembangunan seluruh kawasan tersebut saling berkaitan baik secara internal, maupun dengan wilayah sekitarnya. Pengembangan Kapet di wilayah KTI diarahkan untuk menjadikan Kapet sebagai : (1) kawasan yang memiliki sektor-sektor unggulan, (2) memiliki keterkaitan dengan hinterlandnya, (3) memiliki infrastruktur yang relatif lebih baik. Kawasan andalan yang diprioritaskan untuk dikembangkan di Propinsi Maluku adalah Kawasan Andalan Seram, dengan alasan Pulau Seram merupakan kepulauan terbesar di Propinsi Maluku yang terletak antara perairan Laut Banda dan laut Seram. Kondisi ini memungkinkan Pulau Seram memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan sebagai kawasan andalan dalam Program Kapet. Dengan melihat kondisi yang ada di Pulau Seram, maka sektor yang dapat dikembangkan menjadi sektor unggulan bagi Pulau Seram adalah sektor pertanian, didukung oleh sektor industri, pertambangan dan pariwisata. Hasil pertanian di Pulau Seram terdiri dari komoditas perkebunan, tanaman pangan, kehutanan, peternakan dan perikanan, yang tersebar secara tidak merata di seluruh kecamatan, sehingga setiap kecamatan akan memiliki sektor unggulannya masing-masing. | id |
dc.language.iso | id | id |
dc.publisher | Bogor Agricultural University (IPB) | id |
dc.subject.ddc | Agricultural Economics | id |
dc.subject.ddc | Development | id |
dc.title | Perencanaan pembangunan kawasan pengembangan ekonomi terpadu (KAPET): Studi ksus :Kawasan Andalan Seram, DT II Kab, Maluku Tengah, Propinsi Maluku | id |
dc.type | Undergraduate Thesis | id |
Appears in Collections: | UT - Economics and Development Studies |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
A98DSA.pdf Restricted Access | Fullteks | 4.88 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.