Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127859
Title: Asosiasi, Permudaan dan Sebaran Diameter Saninten (Castanopsis argentea (Blume) A.D.C) di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
Authors: Wibowo, Cahyo
Wuryanto, Tonny
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kerusakan hutan terbesar di Indonesia terjadi pada hutan hujan tropika, karena hutan hujan tropika dianggap gudang kayu, tcrutama hutan hujan tropika bawah.Salah satu komponen hutan hujan tropika pegunungan dan sub pegunungan yang khas adalah Castanopsis argentea atau sanintcn. Keberadaan saninten di hutan alam mulai mengkhawatirkan. Hal ini clisebabkan karena kayu saninten digunakan sebagai kayu petukangan dengan sifat-sifat kayu yang baik, schingga tingkat konsumsi kayu saninten untuk pctukangan relatif tinggi. Selain kayunya disukai, buah saninten dapal dimakan manusia maupun hewan (antara lain tupai, monyet dan babi ), sehingga permudaan saninten di hutan alam tergannggu. Oleh karena itu, informasi lebih lanjut mengenai saninten di hutan alam perlu dikumpulkan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari asosiasi ( kekariban ) saninten ( Castanopsis argentea ) dengan spesies lainya, memadai atau tidaknya permudaan saninten dan sebaran diameter saninten di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Penelitian ini dilakukan di hutan hujan pegunungan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP), Jawa Barat. Survey lapangan dalam penelitian ini dilaksanakan dari 20 Januari 2004 sampai 20 juni 2004. Penempatan plot contoh dilakukan secara purposive sampling. Plot contoh berupa petak-petak bujur sangkar berukuran 30 m x 30 m sebanyak 45 buah. Penempatan plot contoh tersebut, terse bar pada 10 resort dari 13 resort yang ada di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Pcnempatan pada 10 resort terse but, adalah sebagai berikut: Cibodas 7 plot, Gunung Putri 2 plot, Selabintana 6 plot, Situgunung 6 plot, Cimungkat 2 plot, Boclogol 12 plot, Bojong Murni 2 plot, Cimande 2 plot, Cisama 2 plot, dan Gedeh 4 plot. Penentuan jumlah plot, pmla setiap resort clilakukan dengan mempertimbangkan kondisi setempat, terutama keberadaan dan kelimpahan saninten ( Co.stanopsis argentea ). Prosedur pengambilan data vegetasi di lapangan adalah sebagai berikut, plot contoh berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 3 0 m x 30 m. Di dalam plot contoh ini dibuat plot-plot yang lebih kecil untuk pengamatan permudaan. Plot untuk tingkat semai, berukuran 2 m x 2 m. Plot untuk tingkat pancang berukuran 5 m x 5 m, sedangkan plot untuk tingkat tiang, pohon dan tumbuhan non kayu yang berdiameter diatas lima cm berukuran 30 m x 30 m. Parameter vegetasi yang cliukur di lapangan aclalah jenis dan jumlah individu, untuk scmai dan tumbuhan non kayu yang bcrdiamcter d iatas lima cm. Untuk tingkat tiang dan pohon, dilakukan pengamatan terhadap jenis, diameter clan tinggi total. Sebaran diameter saninten dikaji dengan cara membuat kurva yang menghubungkan antara kelas diameter clan jumlah individu saninten. Untuk mengkaji permudaan saninten, dilakukan perbandingan antara keberadaan permudaan saninten dengan keberadaan saninten dewasa pada setiap plot contoh. Di Taman Nasional Gunung Gede Pangrnngo, bcrclasarkan mctocle tabe l kontingensi Greig-Smith, (uji X2 ) yang diikuti dengan standar normal variasi Poole, Castanopsis argentea berasosiasi atau karib dengan Caslanopsis acuminatissima, Castanopsis tungurruf, Litsea resinosa dan Engelhardia spicata. Asosiasi Castanopsis argent ea dengan Castanopsis tungurrut bersi fat posi tif, sedang asosiasi Castanopsis argentea dengan Caslanopsis acuminatissima, Litsea resinosa clan Engelhardia spicata bersifat negatif. Castanopsis argentea berasosiasi positif dengan Castanopsis tungurrut, dengan nilai X2 sebesar 3.961(memiliki hubungan nyata). Nilai E (NV) sebesar 8.267 lebih bcsar daripada nilai x2 , schingga asosiasi ini bersifat positif. Castanopsis argentea berasosiasi negatif dengan Castanopsis acuminatissima, dengan nilai X2 sebesar 4.635 dan nilai E (NV) sebesar 1.378. Castanopsis argentea berasos1asi negatif dengan Engelhardia spicata, dengan nilai X2 sebesar 6.287 dan nilai E (NV) sebesar 4.822. Castanopsis argentea berasosiasi negatif dengan Litsea resinosa, dengan nilai X2 sebesar 3.946 dan nilai E (NV) sebesar 2.735. Berdasarkan indeks asosiasi Sokal & Sneath, Costanopsis argenlea bcrasosiasi dengan Altingia excelsa dan Schima wallichii, dengan nilai IAsm masing-masing scbcs.ir 0.622 dan 0.6. Scbanyak 19 plot contoh mengandung Cosfanopsi argentea clan Altingia excelsa, dan sebanyak 9 plot contoh tidak mengandung Castanopsis argentea dan Altingia excelsa. Sebanyak 23 plot contoh mengandung Caslanopsis argentea dan Schima wa/lichii, dan sebanyak 9 plot contoh tidak mengandung Castanopsis argentea clan Schima wallichii. Jadi terdapat perbedaan hasil yang diperoleh nntara metode tabel kontingcnsi Greig-Smith, (uji X2 ) yang cliikuli dcngnn stanclar normal vnriasi Poole, clan metocle Sokal & Sneath. Berdasarkan metoclc tabcl kontingcnsi Greig-Smith, (uji X2 ), yang diikuti dengan standar normal variasi Poole, tidak ada satupun turnbuhan non kayu (yang berdiameter 2: 5cm) yang berasosiasi secara nyata dengan saninten. Tiga spesies yang relatif erat berasosiasi dengan saninten, yaitu: Cyathea Latebrosa, Cyathea lomentosa dan Arenga obtusifolia. Terdapat perbedaan hasil yang diperoleh, antara metodc indeks asosiasi Sokal & Sneath, dibandingkan dengan metocle kocfisicn korelasi. Bcrdasarkan indeks asosiasi Sokal & Sneath, dua spesies non kayu (yang berdiameter 2: 5cm) yang paling erat berasosiasi dengan saninten, yaitu: Cyathea latebrosa dan Caryota rumphiana. Di lain pihak berdasarkan metode koefisien korelasi, dua spesies non kayu (yang berdiameter 2: 5cm) yang paling erat berasosiasi dcngan sanintcn, yaitu: Cwyota rumphiana dan Plectocomia elongata. Mctocle kocfisicn korclasi, relatif ticlak sesuai untuk menganalisa kasus ini, karena bambu temen yang hanya terdapat pada satu plot contoh memiliki koefisien korelasi relatif besar, yaitu 0.27. Dengan metoclc indek.s a3osiasi Sokal & Sneath, nilai yang dihasilkan banyak yang sama, sehingga sulit untuk mengurutkan indeks asosiasi dari yang terbesar hingga terkecil. Hasil penelitiaan ini menunjukan bahwa pcrrnudaan Casranopsis argentea di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, relatif tidak memadai. Maksud tidak memadai disini, adalah bahwa tidak semua plot contoh yang mempunyai Castanopsis argent ea dewasa, mempunyai pcrmuclaan Castanopsis argentea . Sebaran diameter Castanopsis argentea di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, tidak bcrbcntuk .J tcrbalik. Hal ini kcmungkinan disebabkan oleh permudaan alam yang sedikit. Kcadaan ini berbahaya bagi kelangsungan keberadaan Castanopsis argentea di hutan alam. Upaya mempertahankan keberadaan Castanopsis argentea di hutan alam, adalah dengan mclakukan perlindungan terhadap permudaan alam yang ada, atau melakukan penanaman pengayaan, sehingga secara bertahap kurva sebaran diameter menuju J terbalik, karena suatu jenis pohon yang stabil harus memiliki kurva sebaran diameter J terbalik.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127859
Appears in Collections:UT - Forest Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E05twu.pdf
  Restricted Access
Fulltext38.71 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.