Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127844
Title: Puntung Rokok Sebagai Salah Satu Penyebab Kebakaran Di Lahan Gambut
Authors: Suharjo, Bambang Hero
Suwarso
Widyanto, Robby
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Kebakaran hutan merupakan peristiwa yang Sering tcrjadi di Indonesia. Kebakaran hutan menyebabkan timbulnya kerusakan hutan yang sangat parah dalam skala yang sangat luas. Penyebab kebakaran hutan berasal dari faktor alam maupun faktor manusia dimana 90 % penyebab kebakaran di Indonesia berasal dari ulah manusia, entah karena disengaja atau karcna api lompatan yang terjadi karena kelalaian manusia pada saat pcnyiapan lal1an menggunak:an api. Salah satu sumber api kebakaran hutan yang terja<li di Amcrika akibal perbualan manusia sekitar 17 % disebabkan oleh perokok, scdangkan di Indonesia sendiri pcnycbab kebakaran hutan yang diakibatkan oleh puntung rokok bclum dapat diketahui secara pasti. Pada penelitian sebelumnya percobaan pembakaran pada bahan bakar serasah pinus, akasia dan alang-alang dengan mcnggunakan bara puntung rokok sebagai sumber panasnya, ternyata tidak mengakibatkan satu jcnis serasah pun terbakar. Hal ini terjadi karena panas dari bara puntung rokok kurang tinggi schingga hanya mengakibatkan bekas hitam di sekitar serasah, Berdasarkan la.tar belakang tersebut dan adanya kebakaran yang terjadi pada HTI lahan gambut, ingin diketahui apakah puntung rokok dapat menjadi salah satu penyebabnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah puntung rokok dapat menyebabkan terjadinya kebakaran pada HTJ Jahan gambut dcngan tegakan Acacia crassicarpa. Penelitian ini dilaksanakan di lUPHHK-HT PT. SBA Wood Industries. Waktu pelaksanaan penelitian berlangsung selama dua bulan yaitu bulan Juli - Agustus 2004. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rokok krctek dengan filter, rokok kretek tanpa filter, rokok bukan kretek dengan filter (rokok putih), korek api, dan tanah gambut dengan perlakuan berbeda. Adapun alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah stopwatch, termometer, hygrometer, oven, mistar, dan timbangan. Penelitian dilakukan dcngan terlebih dahulu mcncntukan jenis lahan yang berbeda perlakuan yaitu lahan kosong, lahan dengan pcrlakuan imas/tebang, lahan dengan perlakuan penyemprotan, serta lahan yang baru saja ditanami. Dari masingmasing lahan terse but diam bi! sampel dengan pembuatan plot contoh ukuran 1 m x 1m lalu diukur kelembaban, suhu scrta kadar air dari masing-masing jenis lahan tersebut kemudian plot pada masing-masing lahan tersebut diberi perlakuan denganmenggunakan swnber panas dari bara puntung rokok kemudian diamati pengaruh dari masing-masing jenis rokok terhadap masing-masing jenis lahan. Dari hasil pengamatan pada ke cmpat jenis lahan yang berbeda tersebut temyata setelah diberi perlakuan dengan puntung rokok tidak ada satu pun lahan yang terbakar sama halnya pada serasah maupun alang-alang yang terdapat diatasnya. Namun dari masing-masing jenis rokok yaitu rokok krctek dengan filter, rokok kretek tanpa filter dan rokok bukan kretek dengan filter (rokok putih) diperoleh data mengenai waktu dan panjang habisnya bahan bakar pada rokok tersebut sampai rokok tersebut padam karcna paJa masing-masing jcnis rokok lcrscbut mcmiliki perbcdaan. Dari hasil analisis sidik ragam serta uji lanjut dapat diketahui bahwa yang paling berpengaruh nyata dari perlakuan puntung rokok terhadap panjang rokok hingga rokok tcrsebut padam adalah rokok itu sendiri sedangkan terhadap lahan setelah uji lanjut hasilnya tidak berbeda nyata, dari rokok tersebut yang paling berbeda nyata adalah rokok kretek tanpa filter dengan nilai rata-rata panjang rokok 2,65 cm, sedangkan rokok kretek dcngan filter dan rokok putih tidak berbeda nyata dan memiliki nilai rata-rata yang sama yaitu 3,00 cm. Hal ini dapat disebabkan oleh bentuk: rokok itu sendiri serta kcpadatannya yang lebih padat dibandingkan rokok kretek filter dan rokok putih, sehingga dalam proses menghabiskan bahan bakarnya sangat sulit diakibatkan kepadalan dari rokok kretek tanpa filter tersebut. Scdangkan analisis sidik ragam dan uji lanjut mengenai pengaruh pcrlakuan puntung rokok terhadap larnanya waktu hingga rokok terscbut padam yang paling berpengaruh nyata adalah rokok itu sendiri sedangkan terhadap lahan setelah uji lanjut menunjukan hasil yang tidak berbeda nyata. Dari hasil uji lanjut ternyata rokok yang memiliki nilai rata-rata waktu hingga rokok tcrscbut padam yang terbcsar yaitu rokok jenis kretck tanpa filter yaitu sebesar 494,25 detik, sedangkan rokok kretck dengan filter sebesar 420,25 detik dan rokok putih scbesar 359,00 detik. Hal ini masih berkaitan dengan bentuk dan kepadatan dari masing-masing jenis rokok sehingga waktu yang diperlukan untuk menghabiskan bahan bakar rokok itu sendiri memiliki perbedaan. Percobaan pembakaran dcngan mcnggunakan puntung rokok sebagai sumber panas ternyata tidak rnengakibatkan gambut terbakar bahkan pada serasah dan alang- alang yang terdapat diatasnya. Hal ini terjadi karena panas dari puntung rokok tidak cuk:up untuk: mengakibatkan terjadinya kebakaran, dimana panas dari panas dari bara puntung rokok sekitar 100° C panas ini hanya cukup untuk rncmbakar bahan bakar yang terdapat pada rokok itu scndiri, sedangkan secara normal bahan bakar hutan akan terbakar serta menyala pada suhu 282 °C.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127844
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E05rwi.pdf
  Restricted Access
Fulltext13.02 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.