Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127800
Title: Analisis akses terhadap jasa keuangan serta dampaknya dalam pengentasan kemiskinan: studi kasus negara ASEAN 6 - China, India tahun 1998 - 2007
Authors: Nuryartono, Nunung
Sunani, Avi
Issue Date: 2010
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penelitian ini berjudul Analisis Akses terhadap Jasa Keuangan serta Dampaknya dalam Pengentasan Kemiskinan: Studi Kasus Negara ASEAN 6 – China, India Tahun 1998-2007. Latarbelakang dari penelitian yaitu bermula dari isu akan pentingnya peningkatan akses masyarakat terhadap jasa keuangan sebagai solusi strategis dalam usaha pengentasan kemiskinan di Negara Sedang Berkembang. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi hambatanhambatan yang mempengaruhi akses terhadap jasa keuangan, mengidentifikasi akses terhadap jasa keuangan di Negara ASEAN 6 – China, India, serta menganalisis dampak akses terhadap jasa keuangan dalam pengentasan kemiskinan di Negara ASEAN 6 – China, India. Metode penelitian dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis deskriptif dari pengamatan terhadap suatu permasalahan agar didapatkan gambaran yang luas mengenai hambatan-hambatan yang mempengaruhi akses terhadap jasa keuangan di Negara ASEAN 6 – China, India. Kemudian dilakukan analisis kuantitatif yaitu teknik estimasi metode data panel guna mengidentifikasi akses terhadap jasa keuangan serta dampaknya dalam pengentasan kemiskinan di Negara ASEAN 6 – China, India. Dari kedua hasil analisis tersebut digunakan untuk menjelaskan, mencari solusi, dan memprediksi kelaikan serta peluang dari solusi tersebut terhadap permasalahan akses jasa keuangan dan perannya dalam mengentaskan kemiskinan. Dalam menganalisis akses terhadap jasa keuangan terutama di Negara Sedang Berkembang, seperti Negara ASEAN 6 – China, India dilihat terlebih dahulu hambatan-hambatan yang mempengaruhi, karena terdapat perbedaan yang menonjol antara Negara Maju dan Negara Sedang Berkembang, yaitu terlihat dari kepemilikan account masyarakat terhadap jasa keuangan di Negara Maju yang telah mencapai 90 persen lebih, sedangkan di Negara Sedang Berkembang masih sangat kecil akibat tingginya hambatan yang dialami rumahtangga atau usaha kecil dalam mengakses jasa keuangan tersebut. Dengan melihat hasil korelasi parsial masing-masing kategori hambatan maka dihasilkan bahwa kelima kategori hambatan yaitu hambatan sosial ekonomi, makroekonomi, karakteristik bank, institusi, dan regulasi sama-sama berkorelasi negatif dengan akses terhadap jasa keuangan. Hasil tersebut berlaku untuk kedua grup negara baik ASEAN 6 maupun China, India. Hasil analisis dampak akses terhadap jasa keuangan dalam pengentasan kemiskinan menghasilkan bahwa dengan peningkatan akses terhadap jasa keuangan akan berdampak signifikan terhadap turunnya tingkat kemiskinan suatu negara baik di Negara ASEAN 6 maupun Negara China, India. Hal ini dapat menjadi solusi strategis suatu negara dalam mengentaskan tingkat kemiskinan yang tinggi di Negara Sedang Berkembang, seperti Negara ASEAN 6 – China, India dengan meningkatkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat dalam hal akses terhadap jasa keuangan. Untuk mewujudkan hal tersebut, terdapat enam hal yang dapat direkomendasikan: pertama, usaha keras baik dari masyarakat maupun instansi terkait guna meningkatkan indikator sosial suatu negara secara bahu-membahu untuk memajukan infrastruktur keuangan yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dari jasa keuangan, kedua otoritas moneter menjaga stabilnya kondisi makroekonomi melalui instrumen inflasi dan real interest rate, guna mencegah absennya masyarakat akibat rendahnya ‘trust’ ketika terjadi ketidakstabilan kondisi makroekonomi, ketiga meningkatkan outreach jasa-jasa perbankan sehingga hal ini dapat menjadi pemecah masalah ketidakmerataan produk jasa perbankan dan menghindarkan masyarakat terpinggirkan dari sektor keuangan. Keempat perlunya partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat dalam rangka mentaati “rule of law” yang telah ditetapkan, serta institusi keuangan yang memiliki kualitas baik mengingat hal tersebut telah terbukti dapat menstimulasi meningkatnya akses terhadap jasa keuangan, kelima regulasi lebih bersahabat terhadap masyarakat miskin maupun usaha kecil dalam hal akses terhadap jasa keuangan, dan keenam pemerintah serta institusi terkait dengan sektor keuangan dan pengentasan kemiskinan dapat lebih concern dalam melakukan pengkajian yang lebih intensif mengenai akses terhadap jasa keuangan serta strategi jangka panjang dalam menangani hambatan-hambatannya mengingat sangat pentingnya peningkatan akses masyarakat terhadap jasa keuangan guna mengentaskan kemiskinan. Dan pada akhirnya upaya untuk mengatasi ancaman hambatanhambatan akses terhadap jasa keuangan yang juga berdampak signifikan terhadap tingginya jumlah masyarakat miskin di Negara Sedang Berkembang, seperti ASEAN 6 – China, India dapat dilakukan dengan cara yang produktif.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127800
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H10asu2.pdf
  Restricted Access
Fulltext679.15 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.