Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127784
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorErnawati, Yunizar-
dc.contributor.advisorSulistiono, Sulistiono-
dc.contributor.authorRamdaniah, Rina Nurul Jumu'ah Ausatu-
dc.date.accessioned2023-10-23T23:35:14Z-
dc.date.available2023-10-23T23:35:14Z-
dc.date.issued2003-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127784-
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa aspek biologi reproduksi dan pertumbuhan keong Brotia sp. yaitu Indeks Kematangan Gonad (IKG) dan Tingkat ematangan Gonad (TKG). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi awal mengenai aspek reproduksi Brotia sp. untuk kepentingan pengembangan dan pengelolaan sumberdaya keong ini di masa yang akan datang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2002 sampai April 2003 berlokasi di Danau Matano, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Keong Brotia sp. diawetkan dengan menggunakan formalin 10% sedangkan untuk proses histologis digunakan larutan bouin's. Pengamatan dilakukan di Laboratorium Ekobiologi dan Laboratorium Kesehatan Ikan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Keong cuco (Broria sp.) diukur panjang dan lebarnya menggunakan jangka sorong (ketelitian 0,01 mm) kemudian ditimbang dengan menggunakan timbangan digital (ketelitian 0,01 g). Penentuan kematangan gonad dilakukan dengan metode histologis berdasarkan klasifikasi Chipperfield (1953). Analisa data meliputi aspek biologi reproduksi yaitu IKG, TKG dan diameter telur. Aspek pertumbuhan yang diamati adalah distribusi cangkang, faktor kondisi, hubungan panjang berat serta laju pertumbuhan. Berdasarkan analisa aspek biologi reproduksi diperoleh nilai IKG berkisar antara 1,559 7,888 %. Nilai IKG tertinggi terdapat pada selang kelas 19,01-25,76 dan selang kelas 79,85 -86,60 mm. Nilai Indeks keberadaan anak dalam kantong pengeraman keong dewasa, puncak tertinggi pada bulan Mei (80,91 %) dan Oktober (53,67 %). Sehingga diketahui keong cuco nengalami pemijahan dua kali setahun yaitu pada bulan Mei dan Oktober. Pengamatan histologis dilakukan pada bulan September 2002 dan Februari 2003 dan diperoleh hasil perkembangan sel telur dan spermatozoa mencapai tahap berkembang develop) dan diperoleh kesimpulan bahwa sistem reproduksi keong Brotia sp. bersifat hermaprodit. Diameter telur memiliki dua modus penyebaran, hal ini merupakan indikasi bahwa keong cuco (Brotia sp.) termasuk jenis yang memijah sebagian demi sebagian atau Partial spawner. Berdasarkan hubungan panjang dengan berat, kcong cuco memiliki pola pertumbuhan allometrik negatif. Kondisi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan panjang lebih dominan dibanding pertumbuhan beratnya. Nilai r hasil regresi yang diperoleh sebesar 0,9437 menunjukkan adanya hubungan yang sangat erat antara panjang dan berat keong.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAquatic Resources Managementid
dc.titleBeberapa aspek biologi reproduksi dan pertumbuhan keong air tawar cuco (Brotia sp) di Danau Matano, Sulawesi Selatanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordBrotia spid
dc.subject.keywordLake Matanoid
dc.subject.keywordfreshwater snailsid
Appears in Collections:UT - Aquatic Resources Management

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
C03rnj.pdf
  Restricted Access
Fulltext7.13 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.