Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127640
Title: Proliferasi Tunas Adventif Tagetes (Tagetes erecta L.) Kultivar African Crackerjack dengan Penambahan BAP, GA3, dan IAA Secara In Vitro
Authors: Wiendi, Ni Made Armini
Baidowi, Muhammad
Issue Date: 2016
Publisher: Bogor Agriculture University (IPB)
Abstract: Tujuan penelitian ini mempelajari induksi proliferasi tunas adventif eksplan hipokotil, epikotil, dan kotiledon Tagetes (Tagetes erecta L.) secara in vitro dengan kom binasi BAP, GA3, dan IAA. Terdapat tiga percobaan terpisah pada penelitian yaitu: 1). Percobaan sterilisasi benih; 2). Percobaan proliferasi tunas adventif dengan kombinasi media BAP dengan IAA; 3). Percobaan proliferasi tunas adventif dengan kombinasi media BAP dengan GA3. Percobaan pertama disusun menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), sedangkan percobaan dua dan tiga disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dua faktor. Metode sterilisasi benih dengan perendam an pada 50% Clorox (2,62% NaC103) dan 50% Air Sterilselam a 15 menit kemudian dilanjutkan perendaman denganpada 10% Clorox (0,52% NaC103) selama 5 menit efektif untuk sterilisasi benih Tagetes (Tagetes erecta L.) kultivar African Crackerjack.Eksplan percobaan dua dan tiga adalah epikotil, hipokotil, dan kotiledon dari kecambah in vitro berumur satu minggu.Eksplan epikotil berhasil terproliferasi membentuk tunas adventif sedangkan hipokotil dan kotiledon tidak terproliferasi membentuk tunas adventif karena mengalami kematian sel akibat oksidasi Fenol. Interaksi BAP dan IAA berpengaruh nyata pada induksi kalus epikotil pada semua minggu pengamatan, sedangkan interaksi BAP dan GA3 tidak berpengaruh nyata pada semua parameter. Komposisi media MS ditambah IAA dan BAP berhasil menginduksi kalus 70,7% dari eksplan epikotoil, 49,3% dari eksplan kotiledon, 53% dari hipokotil. Komposisi media MS ditambah GA3 dan BAP berhasil menginduksi kalus 60% dari eksplan epikotoil, 48% dari eksplan kotiledon, 46% dari hipokotil. Pada percobaan dua, media MS dengan 0,87 mg/IAA+ 0,5 mg/L BAP dan media MS dengan 0,43 mg/L IAA+ 0,5 mg/L BAP terbaik dalam menginduksi tunas adventif eksplan epikotil. Pada percobaan tiga, proliferasi tunas adventif tertinggi pada media MS dengan 1,73 mg/L GA3 + 1,5 mg/L BAP. IAA berpengaruh nyata pada eksplan bertunas pada satu 1 MSP, tunas per eksplan pada 3 MSP, dan daun pertunas pada 4 MSP dan 5 MSP, sedangkan BAP berpengaruh nyata pada induksi kalus pada 1 MSP, eksplan bertunas pada 3 MSP, dan tunas per eksplan pada 3 MSP. Pada percobaan tiga, GA3 berpengaruh nyata pada pembentukan akar pada 4 MSP dan 5 MSP, sedangkan BAP berpengaruh nyata pada proliferasi tunas per eksplan pada 3 M SP.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127640
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A16mba.pdf
  Restricted Access
Fultext1.94 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.