Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127618
Title: Analisis daya saing dan faktor-faktor yang mempengaruhi impor tepung terigu indonesia Periode Tahun 1989-2008
Authors: Novianti, Tanti
Ikadiyati M.S, Sari
Issue Date: 2010
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Perkembangan dalam sektor industri menjadi sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi secara nasional karena sektor ini memiliki variasi produk yang sangat beragam dan mampu memberikan manfaat marjinal yang tinggi kepada pemakainya. Industri Pengolahan merupakan industri yang memberikan kontribusi terbesar bagi PDB Indonesia. Industri makanan merupakan salah satu industri pengolahan yang memiliki kontribusi terhadap PDB yang semakin meningkat setiap tahunnya. Industri tepung terigu yang masuk dalam kelompok industri makanan menjadi industri yang strategis karena merupakan penyedia bahan pokok kedua terbesar setelah beras. Selain itu permintaan terhadap tepung terigu yang terus meningkat berpengaruh terhadap perkembangan industri tepung terigu terutama dari segi kapasitas produksi. Industri tepung terigu di Indonesia memiliki kapasitas pabrik yang terbesar di dunia, namun hingga saat ini volume impor tepung terigu memiliki tren meningkat setiap tahunnya. Setelah dihapuskannya kebijakan monopoli Bulog yang menyatakan bahwa produsen tepung terigu maupun produsen makanan bebas untuk mengimpor tepung terigu maupun gandum, volume impor tepung terigu semakin meningkat. Hal ini diduga disebabkan oleh harga tepung terigu impor yang lebih murah dibandingkan dengan harga tepung terigu domestik. Hal ini menunjukkan bahwa industri tepung terigu Indonesia memiliki posisi daya saing yang melemah dibandingkan dengan sebelum dihapuskannya monopoli Bulog. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis kondisi faktor-faktor yang memengaruhi daya saing tepung terigu nasional yang dapat menunjukkan keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh industri tepung terigu Indonesia. Selain itu akan diidentifikasi dan dianalisis mengenai faktor-faktor yang memengaruhi volume impor tepung terigu sehingga pada akhirnya dapat dicari suatu kebijakan yang dapat meningkatkan daya saing serta mengurangi impor tepung terigu. Pada penelitian ini, untuk menganalisis daya saing industri tepung terigu Indonesia digunakan analisis Porter’s Diamond sedangkan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi impor tepung terigu digunakan Engle-Granger Cointegration dan Error Correction Model (ECM). Data yang digunakan adalah data sekunder berupa produksi, konsumsi, harga impor, harga domestik, nilai tukar, dan pendapatan per kapita dari tahun 1989-2008. Selain itu, ditambahkan dummy penghapusan kebijakan monopoli Bulog. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri tepung terigu Indonesia memiliki daya saing yang ditunjukkan oleh keunggulan kompetitif pada kondisi faktor terutama infrastruktur yang mencerminkan kapasitas produksi terbesar di dunia, faktor produksi tenaga kerja yang murah dan mudah didapatkan, serta industri terkait yaitu industri mie yang permintaannya meningkat setiap tahun. Namun, kelemahan industri tepung terigu Indonesia juga pada kondisi faktor yaitu bahan baku yang hingga saat ini masih impor dengan volume yang meningkat setiap tahunnya. Selain itu, tarif dasar listrik yang fluktuatif juga dapat merugikan 3 bagi operasional produksi tepung terigu di Indonesia. Hasil analisis terhadap faktor-faktor yang memengaruhi volume impor tepung terigu menunjukkan bahwa pada jangka panjang, produksi tepung terigu domestik, konsumsi tepung terigu nasional, nilai tukar riil, pendapatan riil per kapita dan penghapusan kebijakan monopoli Bulog berpengaruh terhadap volume impor tepung terigu. Harga riil tepung terigu impor dan harga riil tepung terigu domestik tidak berpengaruh terhadap volume impor tepung terigu. Pada jangka pendek, hanya produksi tepungterigu domestik, konsumsi tepung terigu nasional, dan pendapatan riil per kapita yang berpengaruh terhadap volume impor. Kebijakan penghapusan monopoli Bulog tidak berpengaruh terhadap volume impor dalam jangka pendek. Harga riil tepung terigu impor, harga riil tepung terigu domestik, dan nilai tukar riil tidak berpengaruh terhadap volume impor tepung terigu. Agar dapat mengurangi volume impor tepung terigu dan meningkatkan daya saingnya, industri tepung terigu dapat meningkatkan utilitas dari kapasitas pabrik sehingga dapat meningkatkan produksi tepung terigu. Selain itu upaya peningkatan keterampilan dan keahlian pekerja perlu dikembangkan lebih lanjut. Ketergantungan terhadap impor bahan baku gandum dapat dikurangi dengan meningkatkan dan mengembangkan lebih lanjut mengenai upaya pengembangan gandum di Indonesia oleh pihak-pihak terkait. Selain itu, pemerintah perlu membuat suatu kebijakan untuk meningkatkan ekspor tepung terigu Indonesia disamping melakukan impor tepung terigu, mengingat kapasitas terpasang pabrik tepung terigu di Indonesia menempati posisi pertama di dunia.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127618
Appears in Collections:UT - Economics and Development Studies

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
H10sik.pdf
  Restricted Access
Fulltext733.6 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.