Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127583
Title: Hubungan antara beberapa jamur cendawan dan bakteri dengan Caratacystis paradoxa (Dade) Moreau pada jaringan batang kelapa hibrida IPB 121 yang terserang penyebab penyakit busuk batang
Authors: Tjitrosomo, H.S. Sutarmi
Sastraatmadja, Hidir
Machmud, Muhamat
Sudana, I Made
Issue Date: 1987
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Ceratocystis paradoxa merupakan salah satu penyebab penyakit penting yang menyerang kelapa terutama kelapa hibrida. Patogen ini telah sering menimbulkan kerugian yang cukup besar pada areal perkebunan kelapa hibrida di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara cendawan dan bakteri yang terdapat pada jaringan batang kelapa busuk terhadap perkembangan patogen pada jaringan tersebut. Jika dijumpai adanya cendawan atau bakteri yang bersifat antagonistik terhadap patogen, maka diharapkan dapat digunakan untuk pengendalian secara biologi. Tetapi jika dijumpai ada cendawan atau bakteri yang bersifat sinergistik dalam hal menimbulkan gejala penyakit, maka dalam hal melakukan pengendalian penyakit busuk batang, mikroba ini perlu juga dikendalikan. Dalam penelitian ini, dipakai bibit kelapa hibrida PB 121 berumur 10 bulan. Dari hasil isolasi patogen pada batang kelapa sakit yang diambil dari Demplot Kelapa Hibrida di Pulukan Bali, dijumpai cendawan Ceratocystis paradoxa, Pestalotia palmarum, Cunninghamella echinulata, Botryodiplodia theobromae, Fusarium oxysporum, Fusarium acuminatum, Absidia butleri, Rhizopus stolonifer dan bakteri Erwinia carotovora. Hasil reinokulasi pada bibit kelapa, walaupun semua mikroba itu dapat menginfeksi tanaman namun yang menimbulkan pembusukkan hanyalah Ceratocystis paradoxa. Pengujian pada tanaman kelapa didapatkan bahwa, cenda- wan atau bakteri penyerta penyakit busuk batang yang diinokulasikan dengan cara pelukaan satu minggu sebelum inokula- si C. paradoxa, ternyata dapat melindungi tanaman dari se- rangan patogen busuk batang tersebut. Jadi semua mikroba penyerta itu sangat baik digunakan sebagai penutup luka pada batang kelapa. Tetapi jika mikroba penyerta itu diinokulasikan pada waktu yang bersamaan dengan C. paradoxa maka mikroba tersebut tidak dapat melindungi tanaman dari serangan patogen itu kecuali R. stolonifer. Demikian juga jika mikroba itu diinokulasikan satu minggu setelah inokulasi patogen maka mikroba tersebut tidak dapat mengurangi kerusakan pada tanaman yang diakibatkan oleh C. paradoxa, kecuali B. theobromae dan F. oxysporum. ...
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127583
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1987ims.pdf
  Restricted Access
Fulltext4.9 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.