Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127556
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDarmawan, I Wayan-
dc.contributor.authorYuliana, Lucia-
dc.date.accessioned2023-10-22T00:52:30Z-
dc.date.available2023-10-22T00:52:30Z-
dc.date.issued2013-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127556-
dc.description.abstractKayu hutan rakyat memiliki peluang yang tinggi untuk dijadikan produk bernilai tambah yang tinggi, khususnya furniture. Akan tetapi, kayu dari hutan rakyat memiliki penampilan yang kurang menarik (warna pucat dan tidak seragam, serta corak serat kurang menarik) sehingga perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas tampilan alaminya, salah satunya dengan metode fumigasi amonia. Metode fumigast ini dapat merubah warna dan penampilan kayu menjadi lebih menarik secara alami. Fumigasi amonia dapat digunakan sebagai metode pewarnaan kayu, selain menggunakan staining atau dyeing. Penggunaan metode fumigasi amonia dalam proses finishing kayu juga akan membantu dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari proses finishing. Selain itu, bahan finishing yang digunakan sebaiknya aman bagi manusia dan memiliki kekuatan fisik lapisan film yang baik. Salah satu jenis bahan finishing yang aman bagi lingkungan adalah bahan finishing pelarut air (waterbased lacquer). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aplikabilitas pewarnaan alami kayu dengan metode fumigasi amonia dan efektifitasnya terhadap rayap kayu kering (Cryptotermes cynocephalus Light), serta menguji daya tahan lapisan finishing pelarut air (waterbased lacquer) terhadap bahan kimia rumah tangga, hot and cold test, dan cross cut test pada sembilan jenis kayu rakyat terfumigasi dan tanpa fumigasi, delapan jenis diantaranya kayu rakyat yang diteliti, seperti kayu akasia, jengkol, kemang, laban, lamtoro, manglid, puspa, dan watu gunung. Satu jenis yang paling populer bagi konsumen Amerika dan Eropa juga diujikan, yaitu kayu oak. Hasil pengujian menunjukkan bahwa metode fumigasi amonia meningkatkan nilai estetika kayu (tampilan warna dan corak alami) dan keawetan kayu. Selain itu, hasil pengamatan secara visual pada kondisi permukaan kayu terhadap pelunturan bahan kimia rumah tangga dengan interval 1 jam dan 24 jam, dan hot and cold test menunjukkan bahwa bahan finishing pelarut air memiliki daya tahan lapisan yang kuat, sehingga diklasifikasikan ke dalam kelas 10. Pada pengujian daya lekat cat (uji cross cut), contoh uji kayu jengkol terfumigasi dan tanpa fumigasi diklasifikasikan ke dalam Grade 4B dan delapan jenis kayu yang lainnya termasuk Grade 5B.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcForestry Productsid
dc.titleKarakteristik Hasil Fumigasi Amonia dan Daya Tahan Lapisan Finishing Pelarut Air (Waterbased Lacquer) pada Beberapa Jenis Kayu Rakyatid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordInstitut Pertanian Bogorid
dc.subject.keywordIPBid
dc.subject.keywordKayu Rakyatid
dc.subject.keywordWaterbasedid
dc.subject.keywordWood Finishingid
dc.subject.keywordUji Cross Cutid
dc.subject.keywordOakid
dc.subject.keywordBogor Agricultural Universityid
Appears in Collections:UT - Forestry Products

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
E13lyu.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.78 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.