Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127517
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSutardi, Toha-
dc.contributor.advisorWiradarja, Tantan R.-
dc.contributor.advisorGirindra, Aisyah-
dc.contributor.authorSudaryanto, Bambang-
dc.date.accessioned2023-10-22T00:18:17Z-
dc.date.available2023-10-22T00:18:17Z-
dc.date.issued1987-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127517-
dc.description.abstractSuatu penelitian telah dilakukan dengan tujuan untuk memperlihatkan bahwa penambahan natrium thiosulfat ke dalam ransum berbahan dasar daun singkong pahit mungkin akan menyelamatkan ternak dari keracunan sianida. Karena ion -CN sebagian atau seluruhnya akan direduksi oleh thiosulfat menjadi -CNS yang kurang beracun. Namun demikian, anion -CNS dikhawatirkan akan menghambat kerja kelenjar tyroid., Percobaan dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : Tahap I. Digunakan 9 ekor domba jantan dan diberi ransum berbentuk pelet yang mengandung protein 13 persen dan TDN 70 persen selama 30 hari. Tahap II. Pada tahap ini digunakan 9 ekor domba jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan bobot badannya. Perlakuan yang diberikan ada 3 yaitu: A = Ransum tanpa mengandung daun singkong, B = Ransum dengan 20 persen daun singkong dan C ransum dengan 30 persen daun singkong. , Ketiga ransum tersebut dibuat pelet dengan susunan protein dan TDN yang lebih kurang sama yaitu 13 persen dan 70 persen. Dari percobaan tersebut terlihat bahwa substitusi daun singkong sampai dengan 30 persen. dapat ditoleransi oleh domba, dilihat dari segi konsumsi bahan kering, konsumsi HCN, koefisien cerna zat-zat makanan, konsumsi protein, maupun konsumsi energi, protein tercerna, energi tercerna pertambahan bobot badannya. Sehingga substitusi daun singkong sebanyak 30 persen tersebut digunakan sebagai ransum percobaan pada tahap berikutnya. Tapah III. Pada tahap III ini digunakan 15 ekor domba jantan yang dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan bobot badannya. Perlakuan yang diuji ada 3 yaitu : A ransum tanpa penambahan natrium thiosulfat (0:1), B = ransum + natrium thiosulfat dengan perbandingan thiosulfat: HCN 3:1 dan Cransum + natrium tiosulfat dengan perbanding- an tiosulfat: HCN =6:1. Dari hasil penelitian ini nampak jelas bahwa penambahan tiosulfat menurunkan kadar Ta da- lam serum darah (P < 0.01) yaitu A = 13.68 nM, B = 9, 54 nM dan c = 11, 57 nM. Demikian juga kadar T4 dalam serum darah (P < 0.01) yaitu A = 70, 44 nM, B = 24, 58 nM dan C = 34, 49 nM. Selama dua bulan percobaan tidak ada domba yang mati maupun menunjukkan gejala-gejala keracunan sianida. Padahal ransum percobaan mengandung sianida sebanyak 16 mg/kg bobot badan. Dengan demikian penambahan daun singkong sebagai bahan makanan ternak domba pemakaiannya sampai 30 persen tidak perlu penambahan tiosulfat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcGoatsid
dc.subject.ddcIndividual feedingid
dc.subject.ddcFeed supplementsid
dc.subject.ddcForageid
dc.titleSuplementasi Na2S2O3 ke dalam ransum berbahan dasar daun singkong pada dombaid
dc.typeThesisid
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1987bsu.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.76 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.