Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127398| Title: | Perbandingan produktivitas wol domba Garut tipetangkas dan tipe pedaging di Kecamatan Taragong dan Wanaraja, Kabupaten Garut |
| Authors: | Yamin, Moh Rahayu, Sri Kusmadi |
| Issue Date: | 2004 |
| Abstract: | Berdasarkan kegunaannya domba Garut diklasifikasikan dalam dua tipe yaitu tipe tangkas dan tipe pedaging yang lebih dikenal sebagai domba Wanaraja. Domba Garut merupakan salah satu sumber genetik sekaligus aset nasional yang berpotensi untuk dikembangkan dan dipertahankan keberadaannya. Pada hakikatnya domba Garut tidak dapat diklasifikasikan sebagai domba penghasil wol, namun demikian produksi wol domba Garut relatif tinggi dan mempunyai kualitas wol yang cukup baik dibandingkan domba loka! lainnya. Hal ini dikarenakan domba Garut diperkirakan merupakan keturunan domba Merino yang mempunyai wol halus, walaupun belum dapat dibuktikan secara "ilmiah". Ditinjau dari segi manfaat, wol sangat berguna sekali bagi kehidupan dan seni. Produk-produk dari pemanfaatan wol bernilai tinggi adalah pakaian, selimut, karpet, permadani, hiasan dinding, dan keset. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan produksi wol domba Garut tipe tangkas dan tipe pedaging. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2002 sampai Januari 2003 di Kecamatan Tarogong dan Wanaraja. Materi yang digunakan sembilan ekor domba Garut betina tangkas dan delapan ekor domba Garut pedaging berumur 1-2 tahun, 2- 3 dan 3-4 tahun. Sampel penelitian diperoleh dari pencukuran dibagian mid-side seluas 5x5 cm² setelah 49 hari (7 minggu) dari pencukuran pertama untuk mengetahui pertumbuhan. Kemudian dilakukan pencukuran pada bagian mid-side yang berbeda seluas 1x1 cm² untuk mengetahui kerapatan dan pencukuran pada bagian tubuh yang berbeda untuk mengetahui diameter. Peubah yang diukur adalah pertumbuhan dalam bobot segar wol (g/hari),pertumbuhan dalam pajang wol (mm/hari), kerapatan wol (jumlah wol/cm²) dan diameter wol (um). Rancangan yang digunakan adalah rancangan Acak Lengkap Pola Faktorial (2x3) untuk pertumbuhan dan kerapatan, 2x3x3 untuk diameter wol. Bila antar perlakuan nyata maka akan dilakukan uji lanjut menggunakan uji jarak Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa rataan berat segar wol domba tipe tangkas adalah 0.61 0.17 g/cm²/hari nyata (P<0,05) lebih besar dari domba tipe pedaging adalah 0.39 ± 0.19 g/cm²/hari. Dari analisis ragam tingkat umur pada kedua tipe domba tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Pada pertumbuhan panjang wol domba tipe tangkas rata-rata pertumbuhan panjang wol 0.41 ± 0.07 mm/hari pada tingkat umur I, 0.46 0.02 mm/hari, 12 0.42± 0.08 mm/hari, dan 13 0.36 ± 0.05 mm/hari dan tipe pedaging adalah 0.29 ± 0.04 mm/hari pada tingkat umur I, 0.32 ± 0.03 mm/hari, 12 0.27 0.03 mm/hari dan 13 0.30 ± 0.02 mm/hari. Analisis ragam menunjukan tipe domba dan tingkat umur sangat berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan panjang wel (P<0,05). Dan terdapat interaksi yang nyata antara tipe domba dan umur domba (P<0,05)... |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127398 |
| Appears in Collections: | UT - Animal Production Science and Technology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| D04kus.pdf Restricted Access | Fullteks | 2.6 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.