Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127323Full metadata record
| DC Field | Value | Language |
|---|---|---|
| dc.contributor.advisor | Setyono, Dwi Joko | - |
| dc.contributor.advisor | Wardani, Dewi Ulfah | - |
| dc.contributor.author | Rohyan, Jaja | - |
| dc.date.accessioned | 2023-10-20T01:26:38Z | - |
| dc.date.available | 2023-10-20T01:26:38Z | - |
| dc.date.issued | 2004 | - |
| dc.identifier.uri | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127323 | - |
| dc.description.abstract | Itik petelur merupakan salah satu jenis ternak unggas yang cukup dikenal masyarakat dan banyak memiliki kelebihan. Oleh karena itu usaha peternakan itik petelur sangat tepat untuk dikembangkan. Kabupaten Tangerang merupakan salah satu daerah yang cocok untuk pengembangan usaha peternakan itik petelur. Pengembangan usaha peternakan itik petelur ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Namun akhir-akhir ini di Kabupaten Tangerang terjadi penyempitan lahan-lahan yang menjadi daya dukung usaha peternakan itik. Kondisi ini mendorong adanya peralihan sistem pemeliharaan dari ekstensif menjadi intensif. Disisi lain kondisi ekonomi yang kurang baik mengakibatkan kenaikan biaya produksi usahaternak itik sehingga pendapatan menjadi kecil. Salah satu upaya untuk menyiasati masalah tersebut adalah dengan meningkatkan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kresek dengan tujuan (1) Mempelajari sistem pemeliharaan usaha peternakan itik, (2) Menghitung tingkat pendapatan peternak dari usahaternak itik, (3) Menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap tingkat produksi telur itik dan (4) Mengkaji efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usaha peternakan itik. Penentuan sampel peternak dilakukan dengan metode proportional random sampling. Jumlah sampel sebanyak 40 peternak yang diambil dari anggota kelompok ternak itik di Kecamatan Kresek yang masih aktif. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan lokasi tersebut memiliki populasi ternak itik yang terbesar. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode survey. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang dikumpulkan selama dua bulan yaitu dari bulan April sampai bulan Mei 2003. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis pendapatan, analisis fungsi produksi dan analisis efisiensi. Rata-rata pemilikan itik sebanyak 65 ekor. Sistem pemeliharaan itik yaitu intensif (35%) dan semi intensif (65%). Model kandang seluruhnya sistem pekarangan (ren). Sebagian besar bahan atap yang digunakan dari rumbia, bahan pagar dari bambu dan alas dari tanah yang ditaburi litter (sekam). Jenis pakan yang digunakan adalah dedak, ikan segar, gabah, beras, nasi dan keong. Pakan diberikan 2-3 kali sehari, sedangkan air diberikan adlibitum. Peralatan yang digunakan antara lain bak, ember dan poco (bak dari tanah liat). Penyakit yang sering ditemui peternak adalah lumpuh. Sebagian peternak mengobati penyakit tersebut menggunakan obat... | id |
| dc.language.iso | id | id |
| dc.publisher | Bogor Agricultural University | id |
| dc.subject.ddc | Peternakan; Itik | id |
| dc.title | Kontribusi subsektor peternakan dalam pendapatan daerah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan | id |
| dc.type | Undergraduate Thesis | id |
| dc.subject.keyword | itik petelur; pendapatan; efisiensi | id |
| Appears in Collections: | UT - Economics and Development Studies | |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| D04jro.pdf Restricted Access | Fullteks | 3.31 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.