Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127173
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSukardi-
dc.contributor.authorAberdeen, Naufal Iza-
dc.date.accessioned2023-10-19T06:46:20Z-
dc.date.available2023-10-19T06:46:20Z-
dc.date.issued2011-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127173-
dc.descriptionFulltextid
dc.description.abstractPenelitian ini dilakukan untuk menjawab kebutuhan tersebut melalui pendekatan rantai pasok. Pendekatan rantai pasok akan memberikan gambaran secara lengkap mengenai aliran produk, identifikasi pelaku, dan praktek pasar secara riil di dalam pasar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji rantai pasok produk ikan lele di Kota Bogor, mengetahui efisiensi tiap cabang bisnis dalam rantai pasok ikan lele, dan mencari cabang bisnis ikan lele dengan marjin pemasaran terbesar. Rantai pasok produk ikan lele di Kota Bogor mengikutsertakan banyak pelaku pasar yang berlaku sebagai anggota primer dan sekunder. Anggota primer merupakan semua perusahaan atau unit bisnis strategi yang benar-benar menjalankan aktivitas operasional dan manajerial dalam proses bisnis yang dirancang untuk menghasilkan keluaran tertentu bagi pelanggan dan pasar, sedangkan anggota sekunder adalah perusahaan-perusahaan yang menyediakan sumber daya, pengetahuan, utilitas, dan aset-aset bagi anggota primer. Anggota primer rantai pasok ikan lele di Kota Bogor adalah dimulai dari pengumpul, pelaku tingkat pedagang, pelaku tingkat pengolahan, dan pengecer. Anggota sekunder rantai pasok ikan lele di Kota Bogor adalah produsen indukan, pembenih, pembesar, produsen polybag, produsen pakan, produsen terpal, penyedia daun ketapang, dan pemasok drum plastik. Selain keanggotaan primer dan sekunder, rantai pasok produk ikan lele pun memiliki identifikasi keanggotaan berdasarkan jalur linier produk. Pelaku yang menjadi anggota linier dari rantai pasok produk ikan lele dimulai dari penginduk, pembenih, pembesar, pengumpul, pedagang besar, pedagang grosir, warung pecel lele, pengolah ikan lele asap, dan pengecer. Pelaku lain termasuk ke dalam penyedia pelayanan bagi anggota linier. Profitabilitas pelaku linier dalam rantai pasok ikan lele akan dimasukkan ke dalam analisis marjin pemasaran. Berdasarkan perhitungan, diperoleh hasil bahwa penghasilan tertinggi berdasarkan marjin pemasaran dan volume penjualan per bulan adalah pengolah lele asap sebesar Rp 7,351,368, kemudian diikuti oleh pembesar dan pedagang grosir. Profit bulanan terendah didapat oleh pengecer dengan penghasilan bersih per bulan adalah Rp 907,236. Berdasarkan informasi tersebut, dapat disimpulkan bahwa jenis bisnis dengan tingkat efisiensi peraihan profit dalam rantai pasok produk ikan lele di Kota Bogor adalah pengolahan ikan lele asap.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgricultural technologyid
dc.subject.ddcAgroindustrial engineeringid
dc.titleAnalisis Efisiensi Rantai Pasokan Produk Ikan Lele (Clarias sp.) di Kota Bogorid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordeficiencyid
dc.subject.keywordcatfish productid
dc.subject.keywordsupply chainid
dc.subject.keywordprofitabilityid
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F11nia.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.09 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.