Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127056
Title: Pertumbuhan dan reproduksi kambing peranakan etawah di desa Cibening Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta
Authors: Sudono, Adi
Abdulgani, Imam K.
Toelihere, Mozes R.
Suwardi, Nur Kasim
Issue Date: 1987
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Penelitian ini dilakukan di desa Cibening kecamatan Campaka kabupaten Purwakarta dari tanggal 7 Mei sampai dengan tanggal 15 Oktober 1984. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui performans pertumbuhan, reproduksi, eksterior, dan hubungan antara bobot badan dan ukuran-ukuran tubuh, serta pendugaan bobot badan berdasarkan ukuran-ukuran tubuh. Pada penelitian ini diukur beberapa sifat, yaitu sifat pertumbuhan meliputi bobot lahir, bobot sapih, bobot badan umur enam bulan, bobot badan umur 12 bulan, dan bobot badan umur 24 bulan, serta laju pertumbhan harian (LPH) pra sapih dan pasca sapih sampai umur enam bulan. Sedangkan sifat reproduksi meliputi umur kawin pertama, umur beranak pertama, kawin pertama setelah beranak, masa kosong, masa bunting, selang beranak, tipe kelahiran, dan rataan banyaknya anak per kelahiran. Sifat eksterior yang diamati dan diukur yaitu warna bulu dan ukuran-ukuran tubuh (tinggi pundak, panjang badan, lebar dada, lingkar dada, dalam dada, lebar pinggul, dan jarak tulang duduk). dan pengembangan kambing Peranakan Etawah (PE). Data yang diamati untuk pertumbuhan sebanyak 94 ekor (30 ekor anak Jantan, 30 ekor anak betina, dan 34 ekor kambing betina dewasa, untuk reproduksi 106 ekor kambing betina dewasa, dan untuk eksterior ukuran-ukuran tubuh sebanyak 76 ekor (42 ekor anak kambing betina dan 34 ekor kambing betina dewasa), sedangkan untuk warna bulu sebanyak 157 ekor yang terdiri atas 52 ekor anak (32 ekor betina dan 20 ekor jantan), 25 ekor kambing muda (17 ekor betina dan 8 ekor jantan), dan 80 ekor kambing Untuk mengetahui perbedaan dua rataan bobot badan di- gunakan uji t-Student. Korelasi sederhana (r) digunakan untuk mengukur keratan hubungan antara sifat-sifat pertumbuhan. Sedangkan analisis keragaman digunakan untuk mengetahui pengaruh jenis kelamin dan tipe kelahiran terhadap beberapa sifat pertumbuhan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis kelamin dan tipe kelahiran menyebabkan perbedaan yang sangat nyata (P0.01) terhadap bobot lahir, bobot sapih, bobot badan umur enam bulan, dan laju pertumbuhan harian pra sapih, serta laju pertumbuhan harian pasca sapih. Terdapat hubungan yang sangat nyata (P0.01) antara bobot lahir dengan bobot sapih (r= 0.76), antru bobot lahir dengan bobot badan umur enam bulan (r= 0.76), antara bobot lahir dengan laju pertumbuhan harian pra sapih (r=0.68), dan antara bobot lahir dengan laju pertumbuhan harian pasca sapih (r= 0.60). Keefisienan reproduksi kambing PE di desa Cibening termasuk tinggi, karena nilai rataan banyaknya kawin per kebuntingan 1.14, rataan banyaknya anak per kelahiran 1.49 ekor, dan selang beranak 9.6 ± 2.1 bulan. Ukuran tubuh lingkar dada mempunyai hubungan yang lebih erat dengan bobot badan (r= 0.94) daripada ukuran tubuh tinggi pundak (r² = 0.84) dan panjang badan (r=0.83). Pendugaan bobot badan berdasarkan ukuran tubuh lingkar dada lebih tepat menggunakan regresi linier sederhana (penyimpangan 0.00%) daripada menggunakan regresi eksponensial (penyimpangan -2.14%) mapun rumus Shaeffer (penyimpangan 2.73%). Penggunaan rumus Shaeffer lebih baik untuk anak kambing yang berumur kurang dari enam bulan, karena penyimpang- annya kurang dari satu persen. Untuk kambing umur satu tahun dan dua tahun, rumus Shaeffer dapat digunakan, tetapi pe nyimpangannya lima sampai enam persen lebih berat dari bobot badan sesungguhnya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127056
Appears in Collections:MT - Animal Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1987nks.pdf
  Restricted Access
Fulltext5 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.