Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127050
Title: Pengaruh besar anakan, naungan dan penyimpanan terhadap keberhasilan bibit sagu (Metroxylon sagu Rott B.)
Authors: Rumawas, Fred
Winata, Livy
Bahar, Farid A.
Wahid, Abdul Salam
Issue Date: 1987
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian terdiri dari dua percobaan lapangan yang dilakukan di Kebun Percobaan Cikarawang. Percobaan pertama bertujuan untuk mengetahui pengaruh besar anakan yang digunakan dan naungan serta interaksinya terhadap pertumbuhan bibit tanaman sagu. Percobaan ini disusun dalam bentuk rancangan petak terpisah dengan 3 kelompok. Petak utama adalah 4 taraf naungan, masing-masing tanpa naungan (N), 25 % (N25), 50 % (N50) dan 75 % naungan (N75). Anak petak adalah 3 taraf besar anakan, yaitu diameter pangkal batang 47 cm (D1), 9 12 cm (D2) dan 14 17 cm (D3). Percobaan kedua bertujuan untuk mengetahui pengaruh cara dan lama penyimpanan serta interaksinya terhadap pertumbuhan bibit sagu. Percobaan disusun dalam bentuk rancangan kelompok. Perlakuan yang diuji adalah dua cara penyimpanan, yaitu anakan dibungkus dengan kertas koran lembab pada bagian pangkal batang dan akarnya (C1); anakan dianginkan (C2). Perlakuan ini dikombinasikan dengan lama penyimpanan: 1 hari (L1), 6 hari (L2) dan 11 hari (L3). Makin besar anakan yang digunakan, makin banyak tanaman yang tumbuh, perpanjangan pucuk pada umur 30 hst lebih tinggi, makin banyak jumlah helai daun dan pertumbuhan akar lebih baik. Anakan dengan diameter 14 diameter 9 12 cm. 17 cm, peningkatannya tidak berbeda nyata dengan Tingkat intensitas naungan hanya berpengaruh terhadap jumlah tanaman yang tumbuh pada umur 105 hst, di mana selama percobaan berlangsung curah hujan tinggi, persentase awan tinggi, intensitas cahaya dan penguapan rendah. Tidak terdapat interaksi antara naungan dengan besar anakan yang digunakan. Cara penyimpanan anakan sebelum tanam berpengaruh terhadap jumlah tanaman yang tumbuh, tinggi pucuk ketiga, jumlah pucuk yang terbentuk, tingkat pertumbuhan akar dan persentase pertambahan bobot segar tanaman pada umur 105 hst. Penyimpanan anakan sagu 1 hari sampai dengan 11 hari sebelum tanam tidak mempengaruhi parameter yang diamati, kecuali terhadap persentase perubahan bobot segar anakan selama masa penyimpanan. Terdapat interaksi antara cara dengan lama penyimpanan anakan terhadap perubahan bobot segar anakan selama disimpan. Pada cara C2, makin lama penyimpanan makin tinggi persentase penyusutan bobot segarnya. Sedang pada cara C1, lama penyimpanan tidak menyebabkan persentase penyusutan bobot segar anakan.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/127050
Appears in Collections:MT - Agriculture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
1987ASW.pdf
  Restricted Access
Fulltext3.16 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.