Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126982| Title: | Pengaruh pemberian kalium dalam kapur terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai |
| Authors: | Rumawas, Fred Ismail, Gazali Hakim, Nurhayati Gernawi, Yunizar |
| Issue Date: | 1986 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Percobaan dilakukan pada tanah Podzolik di Gunung Medan Sumatera Barat dari bulan November 1985 sampai dengan bulan Maret 1986. Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kalium dan kapur serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi kedelai. Rancangan percobaan petak terbagi, dengan kapur sebagai petak utama dan kalium sebagai anak petak. Kapur terdiri atas 5 taraf, yaitu: 0 (tanpa kapur), 1.5, 3.0, 4.5, dan 6.0 ton CaCO3/ha tiap me Al-dd/100 g tanah (Al-dd). Kalium terdiri atas 3 taraf, yaitu: 0 (tanpa K), 100, dan 200 kg K20/ha. Ukuran petak utama 5 m x 10 m, anak petak 5 m x 3 m, jarak tanam 50 x 10 cm, satu biji tiap lubang, dan varietas yang digunakan adalah Orba. Pengaruh kalium belum terlihat pada pertumbuhan vegetatif, seperti tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, serta bobot bintil akar, akar, dan tajuk. Sebaliknya pengaruh K mulai terlihat pada pertumbuhan generatif, di mana pemberian K yang tinggi memperlihatkan hasil yang tinggi pula. Pada pemberian 200 kg K20/ha diperoleh jumlah polong 54.42 buah, polong berisi 53.39, dan 108 biji/ tanaman. Pada perlakuan tanpa K hanya diperoleh jumlah polong 48.58, polong berisi 46.99, dan 96.15 biji/tanaman. Selanjutnya pemberian K cenderung meningkatkan berat 100. biji dan produksi biji/ha, tetapi tidak memperlihatkan perbedaan yang nyata dengan tanpa K. Pemberian K dari 0 sampai 200 kg K20/ha dapat meningkatkan berat 100 biji dari 14.45 menjadi 14.80 g, produksi dari 2.02 menjadi 2.16 ton/ha. Pengaruh pemberian K terhadap kandungan N, P, K, Ca, dan Mg jaringan tanaman umur 6 minggu juga be- lum terlihat. Pada perlakuan yang tidak dikapur pertumbuhan tanaman sampai produksi biji menunjukkan gejala yang khas dari pertanaman kedelai yang ditanam pada tanah masam dengan kejenuhan Al yang tinggi, seperti yang dikemukakan oleh peneliti terdahulu. Pertambahan tinggi tanaman kurang, daun lebih cepat menguning, bobot bintil akar kurang, jumlah polong serta produksi biji rendah. ... |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126982 |
| Appears in Collections: | MT - Agriculture |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| 1986yge.pdf Restricted Access | Fulltext | 3.07 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.