Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126958| Title: | Analisis ekonomi rumahtangga petani tebu peserta program bongkar ratoon usahatani tebu di Kabupaten Pati |
| Authors: | Sinaga, Bonar M Hastuti Aminda, Fadilla Ristya |
| Issue Date: | 2015 |
| Publisher: | IPB (Bogor Agricultural University) |
| Abstract: | Subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang memiliki kontribusi besar bagi sektor pertanian Indonesia. Pertumbuhannya yang cukup konsisten membuat subsektor perkebunan mempunyai peran strategis dalam pembangunan ekonomi secara nasional. Gula merupakan salah satu komoditas perkebunan yang termasuk komoditas strategis bagi perekonomian Indonesia. Upaya peningkatan produksi gula tidak terlepas dari penyediaan bahan baku utamanya yaitu tebu. Pemerintah memberikan kredit Program Bongkar Ratoon sebagai upaya peningkatan produktivitas tebu. Kabupaten Pati merupakan sentra produksi tebu di Jawa Tengah, sehingga pertanian tebu menjadi sumber pendapatan sebagian besar petani di Kabupaten Pati. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan Program Bongkar Ratoon usahatani tebu dan karakteristik rumahtangga petani tebu, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan ekonomi rumahtangga petani tebu dalam alokasi curahan kerja, produksi dan pengeluaran rumahtangga, serta menganalisis dampak perubahan harga input, harga output, dan kredit Program Bongkar Ratoon terhadap kesejahteraan rumahtangga petani tebu di Kabupaten Pati. Penelitian menggunakan data cross section dengan sampel rumahtangga petani tebu peserta Program Bongkar Ratoon di Kabupaten Pati tahun 2014. Model ekonomi rumahtangga petani tebu dibangun sebagai suatu sistem persamaan simultan dan diestimasi menggunakan Two Stage Least Squares (2SLS). Hasil simulasi menunjukkan penurunan harga output sebesar 23 persen tidak mampu dikompensasi dengan peningkatan kredit bibit sebesar 37.5 persen sehingga kesejahteraan rumahtangga petani tebu mengalami penurunan sebesar 3.40 persen. Peningkatan harga output sebesar 14 persen akan berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani sebesar 3.003 persen meskipun harga pupuk ponska meningkat sebesar 204 persen. Hal ini menunjukkan bahwa harga output memberikan dampak yang besar terhadap kesejahteraan rumahtangga petani. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126958 |
| Appears in Collections: | UT - Resources and Environmental Economic |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| H15fra3.pdf Restricted Access | Fulltext | 2.99 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.