Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126914| Title: | Pengaruh Sitokinin (BAP), Air Kelapa dan Media Terhadap Pertumbuhan dan Multiplikasi Alocasia suhirmaniana Secara In Vitro |
| Authors: | Khumaida, Nurul Yuzammi Intania |
| Issue Date: | 2005 |
| Publisher: | Bogor Agricultural University (IPB) |
| Abstract: | Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor pada bulan Mei - September 2004. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajrui pertumbuhan Alocasia suhirmaniana dalam kultur in vitro, mempelajari pengaruh BAP dan air kelapa terhadap rnulti plikasi tunas dan pertumbuhan A. suhirmaniana serta mendapatkan media altematif dalam perbanyakan A. suhirmaniana secara in vitro. Penelitian terdiri atas dua percobaan yang terpisah. Percobaan 1 mengamati pengaruh air kelapa dan BAP dalam media dasar MS (Murashige Skoog), sedangkan percobaan 2 mengamati pengaruh air kelapa dan BAP dalam media pupuk daun Hyponex. Rancangan percobaan yang digunakan dalam kedua percobaan tersebut adalah Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor. Faktor pertama adalah air kelapa yang terdiri dari empat taraf, yaitu 0, 100, 200 dan 300 ml/I. Faktor kedua adalah BAP terdiri dari empat taraf, yaitu 0, 2, 4, dan 6 mg/1. Tiap perlakuan terdiri dari empat ·ulangan yang masing-masing terdiri dari satu botol kultur yang berisi tiga eksplan. Pengamatan dilakukan setiap minggu terhadap tinggi, jumlah tunas, jumlah planlet berdaun, jumlah planlet berakar, panjang ak a r danjumlah tunas total subkultur 1 dan 2. Multiplikasi tunas mulai terjadi pada 2 MST. Pada kedua percobaan, penambahan BAP 2 mg/1 pada media menghasilkan jumlah tunas terbanyak sebesar 3.03 pada media MS (percobaan 1) dan 2.89 pada media Hyponex (percobaan 2). Pada percobaan 1 dan 2, tanaman tertinggi berturut-turut 2.88 dan 4.10 cm, di hasilkan oleh media dengan kombinasi perlakuan air kelapa O mVI + BAP O mg/1 (kontrol). Semakin tinggi konsentrasi air kelapa dan BAP yang diberikan, tinggi tanaman semakin rendah. Media dengan pemberian air kelapa pada konsentrasi O -300 ml/1 tanpa penambahan BAP, menghasilkan planlet berdaun. Persentase planlet berdaun tertinggi dihasilkan oleh kontrol, sebesar 100%. Penambahan air kelapa dengan konsentrasi O - 300 ml/1 pada media dapat meningkatkan perakaran hingga 100%, sedangkan pena mbahan BAP cenderung menghambat perakaran. Semakin tinggi konsentrasi BAP, persentase planlet berakar semakin rendah. Secara visual, tanaman yru1g ditumbuhkan pada media Hyponex dengan penambahan air kelapa terlihat lebih vigor dan kokoh bila dibandingkan dengan tanaman yang ditumbuhkan pada media MS. Selain itu, daun pada sebagian besar tanaman pada media Hyponex terlihat lebih lebar dan kokoh dibandingkan dengan daun tanrunan pada media MS. Penambahan BAP yang tinggi (6 mg/1) pada kedua jenis media mengakibatkan tanaman tidak kokoh dan terlihat vitrous. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126914 |
| Appears in Collections: | UT - Agronomy and Horticulture |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| A05int.pdf Restricted Access | Fulltext | 2.15 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.