Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126640
Title: Strategi Pengembangan Bisnis Minyak Kelapa Sawit (CPO), Studi Kasus di PT. Socfindo, Sumatera Utara
Authors: Hanafiah, Teuku
Pasaribu, Dicky Armansyah
Issue Date: 2005
Publisher: Bogor Agricultural University (IPB)
Abstract: Sektor pertanian, petemakan, kehutanan dan perikanan dan sektor industri pengolahan memiliki peranan penting dalam perekonomian nasional saat ini. Kedua sektor tersebut memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia. Perkebunan merupakan bagian dari subsektor pertanian. Perkebunan memiliki peranan yang cukup berarti dalam pembangunan nasional, antara lain dalam hal (a) peningkatan pendapatan petani, (b) penyediaan lapangan kerja, (c) pemerataan pembangunan di daerah, (d) mendorong berkembangnya industri-industri yang terkait, seperti industri jasa. Kelapa sawit sebagai salah satu tanaman perkebunan utarna yang diusahakan di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap PDB Indonesia. PT. Socfindo adalah salah satu perusahaan perkebunan swasta asing yang 5eroperasi di Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi NAO. Jumlah luas areal tanaman menghasilkan perusahaan ini untuk kelapa sawit adalah sebesar 31.753,82 hektar. Jumlah ini tergolong kecil apabila dibandingkan luas tanaman menghasilkan perkebunan perusahaan lainnya. Hal ini berpengaruh terhadap jumlah produksi berupa Tandan Buah Segar (TBS) yang dihasilkan. Terbatasnya luas areal perkebunan kelapa sawit yang dimiliki perusahaan ini berpengaruh kepada ketidaksesuaian antara produksi di kebun dengan kapasitas pabrik pengolahan TBS menjadi minyak kelapa sawit danjuga produk turunannya. Perusahaan ini memiliki pabrik kelapa sawit dengan kapasitas yang besar. Kapasitas terpasang seluruh pabrik kelapa sawit yang dirniliki PT. Socfindo adalah sebesar 2.724 ton per hari, namun hanya 74,5 persen atau setara dengan 2.030,67 ton per hari yang terpakai. Akibatnya terjadi idie capacity (kapasitas tidak terpakai) sebesar 25,5 persen atau setara dengan 693,33 ton per hari. Melihat besamya kapasitas pabrik kelapa sawit, maka dengan terbatasnya produksi bahan baku menimbulkan suatu peluang ekonomi yang dapat · dikembangkan oleh perusahaan dengan mengirnplementasikan strategi pengembangan bisnis. Pabrik kelapa sawit dapat memproduksi minyak kelapa sawit yang dipasarkan di dalam dan di luar negeri. PT. Socfindo memiliki wilayah peniasaran minyak kelapa sawit yang terbatas, terutama untuk pasar dalam negeri yang hanya meliputi \vilayah Sumatera Utara. PT. Socfindo memiliki sebuah pabrik fraksinasi yang dapat mengolah minyak kelapa sawit menjadi produk-produk turunannya, akan tetapi pabrik fraksinasi yang dimiliki belum dimanfaatkan untuk pengembangan produk. Pennasalahan lainnya adalah kehilangan basil di lapangan berupa berondolan ketika panen, berakibat pada berkurangnya produksi TBS. Hal ini terjadi akibat kurangnya pengawasan pada waktu panen dan juga akibat adanya pencurian buah sawit yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Setiap perusahaan memiliki perencanaan baku (standard planning) yang ditetapkan untuk jangka waktu tertentu. Seperti halnya PT. Socfindo yang memiliki standard planning untuk lima tahun ke depan yang akan dijadikan pedoman bagi manajemen perusahaan. Akan tetapi, standard planning tersebut belum bisa diterapkan pada manajemen perusahaan, sehingga berdampak terhadap proses manajemen selanjutnya yaitu organizing, actuating dan controlling (David, 1998). Tujuan dari penelitian ini adalah ( 1) Memformulasikan strategi pengembangan bisnis yang dapat diterapkan sesuai dengan potensi danjuga faktor internal clan eksternal yang mempengaruhi perusahaan (2) Memformulasikan suatu strategi komprehensif bagi perusahaan. Kegiatan penelitian dilakukan di PT. Socfindo, Sumatera Utara. Pertimbangan untuk penelitian di perusahaan ini adalah bahwa PT. Socfindo adalah salah satu perkebunan swasta asing di Indonesia, dimana produktivitas perusahaan perkebunan swasta asing di Indonesia lebih tinggi dibandingkan produktivitas perkebunan-perkebunan lain yang ada di Indonesia. Pertimbangan lain adalah perusahaan ini adalah salah satu dari 20 perkebunan swasta asing utama yang beroperasi di Indonesia. Pemilik saham terbesar perusahaan ini adalah Plantations du Nord Sumatera SA yang merupakan investor asing pertama yang mengembangkan sektor perkebunan di Indonesia. Kegiatan penelitian ini dilakukan pada periode April - Juni 2004. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder yang berasal dari lingkungan internal dan ekstemal perusahaan. Data primer diperoleh melalui observasi langsung. Sedangkan data sekunder diperoleh dari data-data perusahaan, dan literatur perpustakaan dan juga data-data dari internet. Data primer dan data sekunder yang telah diperoleh dalam penelitian ini diolah dan dianalisis secara deskriptif. Alat analisis yang digw1akan adalah matriks IFE dan matriks EFE. Sedangkan penyusunan strategi usaha dilakukan dengan bantuan matriks IE dan matriks SWOT yang akan menghasilkan beberapa altematif strategi. Pemilihan strategi terbaik dilakukan dengan menggunakan Matriks QSP. Hasil rumusan strategi dijadikan sebagai bahan masukan bagi penyusunan strategi komprehensif bagi PT. Socfindo. Respon. perusahaan terhadap peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan ekstemal dapat dilihat melalui matriks EFE. Peluang utama bagi PT. Socfindo adalah produk turunan kelapa sawit menghasilkan nilai tambah yang tinggi. Sedangkan ancaman utama bagi PT. Socfindo adalah adanya pencurian buah sawit. Kondisi internal perusahaan dapat dilihat dari matriks IFE yang menganahsis faktor-fakior yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. F ak.i:or yang menjadi kekuatan utama perusahaan adalah produk CPO yang dihasilkan berkualitas tinggi. Sedangkan faktor kelemahan utama perusahaan adalah luas areal perkebunan yang dimiliki tergolong kecil. Berdasarkan hasil skor matriks EFE dan IFE, posisi PT. Socfindo berada pada sel II dan strategi yang dapat dikembangkan adalah strategi intensif berupa penetrasi pasar, pengembangan pasar dan produk. Melalui matriks SWOT dihasilkan beberapa altematif strategi pengembangan. Strategi pengembangan yang dihasilkan dalam matriks SWOT kemudian dianalisis dengan menggunakan QSPM. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan QSPM, diperoleh bahwa strategi terbaik yang dapat dijalankan oleh PT. Socfindo adalah strategi ketiga yaitu memperluas areal perkebunan kelapa sawit dan memberikan nilai tambah kepada produk hilir kelapa sawit. Kelima strategi tersebut dapat diprioritaskan berdasarkan besamya skor sebagai berikut: (1) Memperluas areal perkebunan dan memberikan nilai tambah bagi produk hilir kelapa sawit, (2) Menjaga kualitas produk CPO dan turunannya dan juga menjaga nama baik perusahaan, (3) Memperluas wilayah pemasaran CPO dan turunannya di dalam dan di luar negeri serta mempertahankan pasar yang sudah ada, (4) Meningkatkan pengawasan terhadap proses produksi di kebun dan di pabrik, (5) Meningkatkan pengamanan di perkebunan dan juga mengawasi proses distribusi produk. Misi bisnis PT. Socfindo adalah meningkatkan kualitas dan produksi tanaman kelapa sawit sehingga diharapkan mendukung produk akhir dari komoditas ini dan hasilnya memberikan manfaat bagi pemegang saham dan memenuhi komitmen terhadap masyarakat dan lingkungannya. Misi bisnis ini dapat dijabarkan ke beberapa tujuan (objective) yang ingin dicapai oleh perusahaan. Tujuan perusahaan diharapkan dapat dicapai dengan mengembangkan strategi pengembangan bisnis. Tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah meningkatkan pendapatan perusahaan, rnenghasilkan produk olahan kelapa sawit yang berkualitas, membentuk kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Tujuantujuan tersebut diharapkan dapat dicapai dengan mengembangkan kelima strategi pengembangan bisnis. Berdasarkan kerangka tujuan dan strategi, dikembangkan sasaran (goal) yaitu wilayah pemasaran yang luas baik di dalam dan di luar negeri, produk CPO dan turunannya yang dihasilkan berkualitas tinggi, citra perusahaan yang baik, luas areal perkebunan yang bertambah, perkebunan aman dari pencurian buah sawit, menghasilkan produk turunan CPO yang bemilai tambah. Program-program kegiatan yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan adalah: meningkatkanjumlah pelanggan di dalam negeri danjuga memperbesar volume ekspor, menggunakan bibit unggul, penanganan yang baik terhadap panen buah kelapa sawit dan pengangkutannya ke Pabrik Kelapa Sawit, menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pelanggan, membuka lahan-lahan perkebunan di daerah-daerah yang berpotensi untuk pengembangan lahan, menambah jumlah tenaga pengaman di perkebunan, pengawasan mutu tandan yaitu derajat kesempumaan pembuahan pada tandan yang ditentukan ol.eh kesempurnaan penyerbukan, pengawasan inutu panen yaitu derajat kematangan panen, kegiatan pengumpulan berondolan baik sebelum maupun sesudah tandan dipotong serta perlakuan terhadap tandan dan juga pengawasan terhadap berondolan yang tidak dipanen terutama pada tanaman berusia tua, pengoperasian pabrik kelapa sawit yang ramah lingkungan, pengemasan dan pemberian merek terhadap minyak goreng curah yang dihasilkan, pengolahan fatty acid lebih lanjut sehingga dapat menghasilkan produk kosmetika dan sabun, dan menggunakan perusahaan ekspedisi yang dapat dipercaya.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126640
Appears in Collections:UT - Resources and Environmental Economic

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A05dap.pdf
  Restricted Access
Fulltext5.79 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.