Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126517
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDinarti, Diny-
dc.contributor.authorSaputri, Nur Indah Hidayati Ika-
dc.date.accessioned2023-10-16T07:02:23Z-
dc.date.available2023-10-16T07:02:23Z-
dc.date.issued2005-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126517-
dc.description.abstractTeknik in vitro merupakan salah satu metode perbanyakan vegetatif yang memiliki beberapa kelebihan di antaranya dapat menyediakan bibit dalam jumlah besar dalam waktu relatif singkat dan bebas patogen. Teknik ini dapat diterapkan sebagai altematif untuk mengatasi ketersediaan bibit bawang merah yang berkualitas. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari pengaruh konsentrasi media MS dan IBA terhadap pembentukan akar pada tunas bawang merah cv. Sumenep dalam kultur in vitro. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tanaman, Departemen Budi Daya Pertanian Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Penelitian berlangsung sejak bulan Juli sampai Nopember 2004. Penelitian menggunakan rancangan lingkungan Rancangan Kelompok Lengkap Teracak yang disusun dalam rancangan perlakuan faktorial. F aktor pertama adalah tiga taraf konsentrasi media MS, yaitu 1/4x, 1/2x dan lx MS. Faktor kedua adalah konsentrasi IBA dengan tiga taraf, yaitu 0, 0.5 dan 1.0 mg/I. Terdapat 9 kombinasi perlakuan dengan 12 ulangan untuk setiap perlakuan, sehingga secara keseluruhan diperoleh 108 botol kultur dengan eksplan berupa tunas sebagai satuan percobaan. Uji statistik yang digunakan yaitu analisis ragam dengan uji lanjut Uji Wilayah Berganda Duncan (DMRT) pada alfa 5%. Bahan tanaman yang digunakan adalah setengah bagian umbi yang mengandung basal plate dari umbi bawang merah cv. Sumenep yang berasal dari lapang. Eksplan yang diperoleh ditanam pada media prekondisi selama 1 minggu. Pada tahap sterilisasi dalam media prekondisi diperoleh 90% eksplan steril. Kontamiaan disebabkan oleh balcteri dan atau cendawan yang muncul dari pangkal tunas. Eksplan steril dibelah menjadi dua sama besar dan ditanam ke dalam media perbanyak selama 4 minggu. Tujuan dari tahap ini adalah untuk menggandakan tunas. Sebelum masuk ke media perlakuan, tunas yang telah terbentuk dipisahkan satu per satu untuk kemudian dipindahkan ke media MS0 selama 2 minggu dengan tujuan untuk menghilangkan pengaruh media sebelumnya. Pertumbuhan tunas mulai terlihat sejak 1 MSP, dan multiplikasi untuk sebagian kecil eksplan mulai terjadi pada minggu yang sama, Pada perlakuan 1/4x MS dan lx MS ekspian mengalami senesence mulai 4 MSP. Pada perlakuan 1/2x MS senesence baru terlihat pada 5 MSP. Pengaruh timggal media MS nyata terhadap peubah jumlah daun pada 5 MSP dan jumlah akar pada 6 MSP, namun tidak nyata terhadap perubahan jumlah tunas, tinggi tanaman dan panjang akar. Pengaruh tunggal IBA sangat nyata terhadap perubahan jumlah akar. Berdasarkan uji F, interaksi antara MS dan IBA memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap perubaha jumlah akar.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBawang merahid
dc.subject.ddcIBAid
dc.titlePengaruh Konsentrasi Media MS Dan IBA Terhadap Pembentukan Akar Pada Tunas Bawang Merah (Allium Ascolanicum L.) CV. Sumenep Dalam Kultur In Vitroid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A05nih.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.91 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.