Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126436
Title: Skrining ketahanan kultivar talas terhadap penyakit busuk umbi yang disebabkan oleh Fusarium solani (Mart.) Sacc. dan F. oxysporum schlecht
Authors: Widodo
Triyantoro
Issue Date: 2003
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengethui tingkat ketahanan empat kultivar talas terhadap penyakit busuk umbi yang disebabkan oleh Fusarium solani dan F. oxysporum. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikologi jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor mulai bulan Februari sampai dengan Juni 2003. Penelitian terdiri atas 4 metode, yaitu perbanyakan isolat Fusarium, inokulasi potongan umbi, sporulasi 4 isolat Fusarium pada Media Taro Agar (TA), dan perhitungan spora hasil inokulasi pada potongan umbi. Kultivar talas yang digunakan adalah Bentul, Ketan, Burkok, dan Loma. Setiap perlakuan dalam metode inokulasi potongan umbi dan perhitungan spora hasil inokulasi pada potongan umbi dilakukan dalam lima ulangan, sedangkan dalam metode sporulasi 4 isolat Fusarium pada Media Taro Agar (TA) dilakukan hanya dalam 4 ulangan. Semua perlakuan tersebut disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 4x4, terdiri dari faktor pertama yaitu isolat Fusarium dan faktor kedua adalah kultivar talas yang masing-masing terdiri dari 4 taraf. Data yang yang diperoleh diolah dengan sidik ragam yang dilanjutkan dengan uji Tukey (a=0,05) dengan menggunakan program Minitab. Hasil penelitian ini memperlihatkan adanya pengaruh yang nyata kultivar talas dan isolat Fusarium terhadap terjadinya diameter pembusukan umbi, kedalaman pembusukan umbi, masa inkubasi, sporulasi pada media TA, dan sporulasi pada potongan umbi. Adanya interaksi antara kultivar talas dan isolat Fusarium juga berpengaruh nyata terhadap terjadinya kedalaman pembusukan umbi, masa inkubasi, sporulasi pada media TA, dan sporulasi pada potongan umbi, namun tidak berpengaruh nyata terhadap diameter pembusukan umbi. Burkok merupakan kultivar yang lebih tahan dari pada Bentul, Ketan, dan Loma karena diameter pembusukan umbi yang terjadi pada Burkok paling kecil, begitupun dengan kedalaman pembusukan umbi yang terjadi pada Burkok merupakan yang terendah. F. solani SGA 01 merupakan isolat yang paling virulen dari pada ketiga isolat lainnya karena mampu menyebabkan diameter pembusukan umbi paling besar dan kedalaman pembusukan umbi paling tinggi. Variasi masa inkubasi hasil penelitian ini sangat kecil, hanya berkisar antara 2 sampai 3 hari. Hasil sporulasi 4 isolat Fusarium pada media TA menunjukkan bahwa talas Bentul merupakan kultivar yang rentan karena pada kultivar inilah semua isolat Fusarium menghasilkan spora dalam jumlah yang paling banyak, sedangkan jika melihat sporulasi pada potongan umbi, tampak bahwa semua isolat Fusarium menghasilkan spora dalam jumlah lebih banyak pada talas Ketan, Loma, dan Bentul dibandingkan jumlah spora yang dihasilkan semua isolat Fusarium jika diinokulasikan pada talas Burkok. Spora yang dihasilkan 4 isolat Fusarium pada media TA lebih banyak dibandingkan pada potongan umbi.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126436
Appears in Collections:UT - Plant Protection

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A03tri.pdf
  Restricted Access
Fulltext5.44 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.