Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126411
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSumantri, Cece-
dc.contributor.advisorAmin, Muhammad Rizal-
dc.contributor.authorFarhan-
dc.date.accessioned2023-10-13T00:39:28Z-
dc.date.available2023-10-13T00:39:28Z-
dc.date.issued2003-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126411-
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mencari altematif pengencer semen domba Garut yang murah serta mudah diperoleh terutama di daerah pedesaan, dan untuk memperoleh perbandingan optimal antara nira aren dan kuning telur. Pemanfaatan nira aren sebagai pengencer alternatif diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pada penerapan program 1B di daerah pedesaan, ha! ini dikarenakan sifat nira aren yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan mudah diperoleh. Pada penelitian ini digunakan dua jenis pengencer dengan beberapa kombinasi kadar kuning telur, yaitu nira aren yang mengandung 20% (NAKT-20), 30%, (NAKT-30) dan 40% (NAKT-40) kuning telur. Tris-sitrat-fruktosa yang mengandung 20% kuning telur (TSFKT-20) digunakan sebagai kontrol. Parameter yang diamati adalah persentase motilitas progresif, persentase hidup dan persentase membran plasma utuh (MPU) hingga hari keempat penyimpanan pada suhu 5° C. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan empat per\akuan dan sebelas ulangan. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) danjika ada perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji beda nyata jujur (uji Tukey's), sedangkan jika ada perbedaan antar selang penurunan hari dianalisa dengan uji T-Student. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata persentase motilitas pada hari keempat penyimpanan, perlakuan TSFKT-20 (52,27%) nyata lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan perlakuan NAKT-20 (29,09%), NAKT-30 (34,09%), dan NAKT-40 (30,91%). Rata-rata persentase hidup dan MPU pada hari keempat penyimpanan, perlakuan NAKT-20 (55,73% dan 52,46%), NAKT-30 (58,64% dan 54,91%), NAKT-40 (56,46% dan 52,73%), dan TSFKT-20 (61,73% dan 57,09%) memperlihatkan perbedaan yang nyata (P<0,05), terkecuali NAKT-30. Dapat disimpulkan bahwa pengencer tris-sitrat-fruktosa masih lebih baik dibandingkan pengencer nira aren dalam mempertahankan kualitas semen domba Garut, namun demikian pengencer nira aren yang mengandung 20%, 30%, dan 40% kuning telur masih memenuhi syarat digunakan dalam program inseminasi buatan (IB) pada hari ketiga penyimpanan karena masih memiliki motilitas ?:40%. Pengencer nira aren kuning telur 30% (NAKT-30) sendiri didapat sebagai pengencer yang paling mendekati kemampuan tris-sitrat-fruktosa kuning telur 20%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcArenid
dc.subject.ddcDomba Garutid
dc.titleKajian Nira Aren Sebagai Pengencer Alternatif Semen Domba Garutid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordnira palm juiceid
dc.subject.keywordtrisid
dc.subject.keywordcitratid
dc.subject.keywordfructoseid
dc.subject.keywordegg yolkid
dc.subject.keywordsperm extendersid
dc.subject.keywordGarut ramid
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
D03far.pdf
  Restricted Access
Fulltext2.43 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.