Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126313
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorSujiprihati, Sriani-
dc.contributor.authorIrfan, Akhmad Dauli-
dc.date.accessioned2023-10-12T06:35:21Z-
dc.date.available2023-10-12T06:35:21Z-
dc.date.issued2003-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126313-
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi tingkat produksi dan kualitas lima kultivar bawang merah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2002 di Kecamatan Bulakamba, Brebes. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK), lima kultivar Bawang Merah (kultivar Bima, Timor, Kuning Gombong, Kuning dan, Maja) sebagai perlakuan diulang tiga kali. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan yang nyata untuk perlakuan kultivar pada variabel tinggi tanaman 7 HST sampai 35 HST. jumlah anakan, diameter umbi, panjang umbi, bobot per umbi, bobot umbi per rumpun, bobot umbi per petak dan produktivitas. Pengaruh kelompok nyata pada variabel tinggi tanaman 28 HST, diameter umbi, panjang umbi, bobot kering umbi per rumpun, dan bobot kering per umbi Kultivar Kuning Gombong mempunyai beberapa keunggulan karakter antara lain pada tinggi tanaman, diameter umbi, bobot per petak percobaan, bobot per rumpun tanaman dan produksi per hektar. Namun demikian, kultivar ini juga mempunyai kekurangan yaitu umur tanaman yang mencapai 60 HST, sehingga massa panen menjadi lebih panjang. Kultivar Maja mempunyai karakter umbi berdiameter besar dan panjang sehingga memiliki bobot umbi rata-rata yang paling tinggi dibandingkan kultivar- kultivar lainnya. Selain itu kultivar ini juga memiliki produktivitas yang lebih besar daripada deskripsi Balitsa. Oleh karena itu, kultivar ini sesuai ditanam di daerah Brebes, Karakter jumlah anakan. tertinggi terdapat pada kultivar Kuning, akan tetapi kultivar ini memiliki beberapa komponen produksi yang rendah Karakter tinggi tanaman 7, 14, 21, 28 dan 35 HST, jumlah anakan, diameter umbi, panjang umbi, bobot basah umbi, bobot basah umbi per rumpun, bobot hasah umbi per petak, bobot kering umbi, bobot kering umbi per rumpun, bobot umbi kering per petak dan produksi per hektar mempunyai nilai heritabilitas yang tinggi. Oleh karena itu dapat dilakukan perbaikan pada krakter-karakter tersebut. Keberhasilan yang mungkin dicapai dapat ditunjukkan dengan nilai kemajuan genetik yang tinggi. Nilai kemajuan genetik yang tinggi ditunjukkan oleh karakter bobot basah dan bobot kering umbi per rumpun. Oleh karena itu karakter-karakter tersebut dapat dijadikan parameter untuk perbaikan kultivar bawang merah yang akan dirakit..id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBawang merahid
dc.subject.ddcAllium ascalomicum L.id
dc.titleEvaluasi daya hasil lima kultivar bawang merah (Allium ascalomicum L.) di lahan petani bulakamba, Brebesid
dc.typeUndergraduate Thesisid
Appears in Collections:UT - Agronomy and Horticulture

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
A03adi.pdf
  Restricted Access
Fullteks1.24 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.