Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126099
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorDamayanthi, Evy-
dc.contributor.advisorKusumorini, Nastiti-
dc.contributor.authorSaputri, Yuges-
dc.date.accessioned2023-10-09T09:15:38Z-
dc.date.available2023-10-09T09:15:38Z-
dc.date.issued2010-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/126099-
dc.description.abstractTujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis teh yang efektif dalam meningkatkan kadar glikogen hati dan otot tikus hiperglikemik karena induksi alloksan. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: menganalisis kandungan EGCG, theaflavin, dan thearubigin pada teh hijau dan teh hitam serta mengetahui jenis teh yang dapat meningkatkan simpanan glikogen pada hati dan otot tikus yang diinduksi alloksan. Bahan utama yang akan digunakan pada penelitian ini adalah teh Camellia sinensis var. Assamica klon Gambung 7 yang diperoleh dari Pusat Penelitian Teh dan Kina (PPTK) Bandung dan daun murbei (Morus kanva) yang diperoleh dari Lembaga Masyarakat di sekitar Hutan (LMDH) Sukamanah, Pangalengan, Bandung. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama yaitu pembuatan teh hitam, teh hijau dan teh daun murbei serta analisis kandungan fitokimia teh hijau dan teh hitam. Tahap kedua yaitu intervensi minuman teh pada tikus percobaan yang telah diinduksi dengan alloksan selama 7 dan 15 hari kemudian dibedah untuk dianalisis kadar glikogen hati dan ototnya. Sebanyak 42 ekor tikus jenis Sprague dawley umur 3 bulan digunakan dalam penelitian ini. Semua tikus dipelihara terlebih dahulu kurang lebih 7 hari untuk penyesuaian lingkungan. Tikus dikandangkan dengan pengaturan suhu (220C) dan kelembaban (55%). Ruangan dikontrol dengan siklus 12 jam penerangan dan 12 jam gelap (Kim et al. 2006). Pembuatan teh daun murbei dan teh hijau tidak melalui proses oksidasi enzimatis. Pembuatan kedua jenis teh ini melalui proses pelayuan selama 2-4 menit, penggulungan, dan pengeringan. Pembuatan teh hitam dilakukan melalui proses oksidasi enzimatis. Pembuatan teh hitam ini melalui proses, pelayuan selama 12-14 jam, penggulungan, dan pengeringan. Analisis kandungan epigallochatechin gallat (EGCG) dilakukan pada teh hijau dan teh hitam sedangkan analisis kandungan theaflavin dan thearubigin hanya dilakukan pada teh hitam. Analisis katekin, theaflavin, dan thearubigin berprinsip pada pengekstrakan katekin dengan air mendidih kemudian diekstrak kembali dengan larutan ethyl acetat.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcHuman ecologyid
dc.subject.ddcCommunity nutritionid
dc.titleStudi pengaruh pemberian seduhan teh hijau, teh hitam, teh daun murbei, dan campurannya terhadap kadar glikogen pada hati dan otot tikus yang diinduksi alloksanid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordHyperglycemicid
dc.subject.keywordInsulinid
dc.subject.keywordGlycogenid
dc.subject.keywordGreen teaid
dc.subject.keywordBlack teaid
dc.subject.keywordmulberry leafs teaid
Appears in Collections:UT - Nutrition Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
I10ysa1.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.6 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.