Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125929
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHadi, Upik Kesumawati-
dc.contributor.advisorSugiarto-
dc.contributor.authorAmallia, Dina-
dc.date.accessioned2023-10-05T14:06:36Z-
dc.date.available2023-10-05T14:06:36Z-
dc.date.issued2010-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125929-
dc.description.abstractTujuan penelitian ini adalah untuk mengamati status kerentanan nyamuk Culex quinquefasciatus terhadap transflutrin MC yang diperoleh dari berbagai lokasi, yaitu isolat Dramaga, Bogor, Depok, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan laboratorium. Pengamatan dilakukan di dalam Peet Grady Chamber. Sebanyak 100 ekor Culex quinquefasciatus dimasukkan ke dalam empat buah kandang silinder berkasa dan digantungkan pada tiap sudut Peet Grady Chamber. Transflutrin MC diletakkan di tengah ruangan dan dibakar. Pengamatan dilakukan setiap lima menit hingga semua nyamuk mengalami kelumpuhan atau selama dua jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Culex quinquefasciatus yang memiliki tingkat kerentanan dari yang tertinggi hingga yang terendah berdasarkan nilai Knockdown Time 50% (KT50) adalah isolat laboratorium (19.31 menit), Dramaga (41.21 menit), Bogor (52.81menit), Depok (59.12 menit), Jakarta Timur (73.97 menit), dan Jakarta Barat (78.84 menit), sedangkan tingkat kerentanan berdasarkan nilai Knockdown Time 90% (KT90) berturut-turut dari yang tertinggi hingga terendah adalah isolat laboratorium (28.14 menit), Dramaga (62.65 menit), Depok (76.74 menit), Bogor (82.47 menit), Jakarta Timur (89.24 menit), dan Jakarta Barat (100.47 menit). Isolat dengan nilai Lethal Concentration 50% (LC50) berturut-turut dari yang terendah hingga yang tertinggi adalah isolat laborartorium (0.00034%), Dramaga (0.03415%), Bogor (0.05780%), Depok (0.10450%), Jakarta Timur (0.14156%), dan Jakarta Barat (0.18545%). Berdasarkan nilai LC50, diketahui bahwa isolat dengan nilai Resistance Ratio (RR) dari yang tertinggi hingga terendah bila dibandingkan dengan isolat laboratorium berturut-turut adalah isolat Jakarta Barat (545.44 kali), Jakarta Timur (416.35 kali), Depok (307.35 kali), Bogor (170.00 kali), Dramaga (100.44 kali), dan laboratorium (1.00 kali).id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcVeterinary scienceid
dc.subject.ddcAnimal diseases and veterinary healthid
dc.titleStatus kerantanan nyamuk culex quinquefasciatus dari beberapa daerah terhadap insektisida transflutrin MCid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordCulex quinquefasciatusid
dc.subject.keywordTransflutrinid
dc.subject.keywordKT50id
dc.subject.keywordKT90id
dc.subject.keywordLC50id
dc.subject.keywordRRid
Appears in Collections:UT - Animal Disease and Veterinary Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
B10dam.pdf
  Restricted Access
Fulltext625.3 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.