Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125927
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorHadi, Upik Kesumawati-
dc.contributor.advisorSugiarto-
dc.contributor.authorSholihah, Wahdana Maulatin Fithrotus-
dc.date.accessioned2023-10-05T14:06:08Z-
dc.date.available2023-10-05T14:06:08Z-
dc.date.issued2010-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125927-
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk menentukan status kerentanan nyamuk Culex quinquefasciatus isolat laboratorium dan lapangan terhadap metoflutrin MC. Isolat lapangan dikumpulkan dari Bogor, Depok, dan Jakarta, sedangkan isolat laboratorium berasal dari Penang (Malaysia). Pengujian dilakukan di dalam ruangan Peet Grady Chamber (PGC). Sebanyak 25 ekor nyamuk betina yang berumur 2-5 hari digantungkan dalam empat kurungan nyamuk. Nyamuk diletakkan pada setiap sudut ruangan Peet Grady Chamber. Metoflutrin MC yang telah dibakar diletakkan di tengah-tengah ruangan. Pengamatan dilakukan setiap lima menit hingga seluruh nyamuk mengalami kejatuhan atau selama dua jam. Jenis metoflutrin MC yang digunakan terdiri atas lima jenis konsentrasi yaitu 0.0010%, 0.0050%, 0.0075%, 0.0090%, dan 0.0150%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Culex quinquefasciatus yang paling rentan terhadap metoflutrin MC berdasarkan KT50 secara berturut-turut dari tertinggi adalah isolat laboratorium, Dramaga, Bogor, Depok, Jakarta Timur, dan Jakarta Barat, sedangkan berdasarkan KT90 adalah isolat laboratorium, Dramaga, Depok, Bogor, Jakarta Timur dan Jakarta Barat. Konsentrasi letal 50 (LC50) metoflutrin MC terhadap Culex quinquefasciatus pada 60 menit pasca kontak secara berturut-turut dari terendah hingga tertinggi adalah isolat laboratorium (0.00193%), Dramaga (0.00618%), Bogor (0.00766%), Depok (0.00977%), Jakarta Barat (0.04507%), dan Jakarta Timur (0.63510%). Nilai ratio resistensi (RR) secara berturut-turut dari terendah hingga tertinggi isolat laboratorium (1.00 kali), Dramaga (3.20 kali), Bogor (3.97 kali), Depok (5.06 kali), Jakarta Barat (23.35 kali), dan Jakarta Timur (329.08 kali).id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcVeterinary scienceid
dc.subject.ddcAnimal diseases and veterinary healthid
dc.titleStatus kerentanan nyamuk culex quinquefasciatus dari berbagai daerah terhadap insektisida metoflutrin MCid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordMetoflutrinid
dc.subject.keywordCulex quinquefasciatusid
dc.subject.keywordKT50id
dc.subject.keywordKT90id
dc.subject.keywordLC50id
dc.subject.keywordRRid
Appears in Collections:UT - Animal Disease and Veterinary Health

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
B10wmf.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.41 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.