Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125813| Title: | Pengaruh Pemberian Suplemen Kesehatan Ekstrak Okra Ungu terhadap Kadar Malondialdehida Orang Dewasa dengan Lemak Tubuh Tinggi |
| Other Titles: | The Effect of Purple Okra Extract Health Supplement on Malondialdehyde Levels in Adults with High Body Fat |
| Authors: | Damayanthi, Evy Nasution, Zuraidah Salsabila, Dhea Marliana |
| Issue Date: | 2023 |
| Publisher: | IPB University |
| Abstract: | Akumulasi radikal bebas yang terbentuk dari sumber endogen dan eksogen berdampak pada perkembangan berbagai penyakit degeneratif. Radikal bebas yang melebihi batas kemampuan proteksi akan menginisiasi reaksi autokatalitik untuk menginduksi kerusakan komponen utama sel terutama polyunsaturated fatty acid (PUFA). Kerusakan komponen ini menyebabkan peroksidasi lipid yang menghasilkan produk akhir sekunder berupa malondialdehyde (MDA) sebagai biomarker yang diandalkan untuk mengukur derajat stres oksidatif. Pada usia dewasa terjadi akumulasi radikal bebas sejak awal kehidupan sementara mekanisme pertahanan mulai mengalami penurunan. Selain itu, penanda stres oksidatif secara langsung berhubungan dengan persen lemak tubuh pada usia dewasa. Nutrasetikal yang diidentifikasi dari tanaman membantu penurunan risiko peningkatan kadar MDA melalui peran antioksidan. Antioksidan eksogen diperlukan ketika produksi antioksidan endogen tidak mampu mengimbangi peningkatan radikal bebas. Keduanya secara sinergis meningkatkan pertahanan terhadap stres oksidatif. Okra mulai berkembang di Asia termasuk Indonesia yang diidentifikasi memiliki aktivitas antioksidan dengan kandungan utama berupa flavonoid. Biofortifikasi okra ungu (Abelmoschus esculentus L. Moench) yang dikembangkan oleh Prof. Dr. Muhamad Syukur, S.P., M.Si dari Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB lebih unggul dibandingkan okra hijau. Komponen bioaktif pada okra ungu dapat dimanfaatkan dalam bentuk suplemen kesehatan sehingga memudahkan penggunaan, mengendalikan pelepasan zat aktif, dan melindungi dari faktor eksternal untuk menjaga stabilitas fungsi. Okra ungu diekstraksi dengan metode maserasi dan dikeringkan menggunakan teknologi vacuum pan evaporator untuk mempertahankan komponen bioaktif. Penelitian praklinis menunjukkan potensi ekstrak okra ungu pada perbaikan status antioksidan dan penanda stres oksidatif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan mengembangkan suplemen kesehatan ekstrak okra ungu dan menganalisis pengaruhnya terhadap kadar MDA orang dewasa dengan lemak tubuh tinggi. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian berjudul “Pengembangan Pangan Fungsional Okra Ungu (Abelmoschus esculentus L. Moench) dan Uji Klinis Potensinya sebagai Antidiabetes dan Antidislipidemia” yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Evy Damayanthi, M.S. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuasi eksperimental dengan rancangan pre-posttest with control group. Populasi penelitian ini yaitu mahasiswa/i IPB berusia dewasa berlokasi di lingkungan IPB, Darmaga. Subjek yang memenuhi kriteria inklusi dibagi secara purposive menjadi kelompok perlakuan dan kontrol dengan jumlah perkelompok sebanyak 10 subjek. Tahapan penelitian diawali dengan penelitian pendahuluan berupa pembuatan suplemen kesehatan ekstrak okra ungu yang kemudian dilakukan analisis parameter spesifik, non-spesifik, dan komponen bioaktif. Penelitian utama berupa uji klinis selanjutnya dilakukan untuk menganalisis pengaruh suplemen kesehatan ekstrak okra ungu terhadap kadar MDA. Skrining serta pengukuran berat badan, tinggi badan, persen lemak tubuh, dan kadar glukosa darah puasa (GDP) dilakukan sebelum periode intervensi. Intervensi suplemen kesehatan ekstrak okra ungu dosis 3,8 g selama 28 hari diberikan pada kelompok perlakuan. Pada periode intervensi dilakukan pengumpulan data karakteristik usia, antropometri, dan biokimia subjek, pemberian edukasi gizi, pengumpulan data aktivitas fisik, dan pengumpulan data asupan makan. Analisis data dilakukan menggunakan NutriSurvey 2005, Microsoft Excel 2019, dan pengolahan data statistik. Analisis data kadar MDA dilakukan menggunakan Paired-Samples T Test untuk mengetahui perbedaan sebelum dan setelah intervensi serta Independent-Samples T Test untuk mengetahui perbedaan antar kelompok pada tingkat signifikansi p<0,05. Hasil analisis Chi-square pada tingkat signifikansi p<0,25 dianalisis lebih lanjut menggunakan Uji Logistic Regression untuk melihat variabel yang memengaruhi perubahan kadar MDA. Suplemen kesehatan ekstrak okra ungu menunjukkan parameter spesifik yang dideskripsikan dengan bentuk serbuk kering, warna cokelat kehijauan, bau khas ekstrak okra, dan rasa asam. Parameter non-spesifik menunjukkan rendemen sebesar 4,0%, bobot seragam, pH sebesar 4,8, kadar air sebesar 13,5%, kadar abu total sebesar 10,4%, residu pelarut yang tidak terdeteksi, waktu hancur selama 1,25 menit, cemaran mikroba berupa ALT sebesar 3,1x10² CFU g⁻¹, AKK, E. coli, Salmonella spp, serta S. aureus negatif, dan cemaran logam berat yang tidak terdeteksi. Komponen bioaktif berupa % inhibisi menunjukkan nilai sebesar 84,88%, kesetaraan dengan vitamin C sebesar 455,39 mg AEAC g⁻¹, IC₅₀ sebesar 71,87 ppm, total fenol sebesar 24,49 mg GAE g⁻¹, total flavonoid sebesar 81,32 mg QE g⁻¹, dan senyawa terduga turunan kuersetin sebesar 4,91 mg g⁻¹. Karakteristik subjek meliputi usia, indeks massa tubuh, persen lemak tubuh, kadar GDP awal, dan kadar MDA awal pada kedua kelompok tidak berbeda signifikan (p>0,05). Tingkat kecukupan energi dan zat gizi subjek berada pada kategori beragam serta menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok (p>0,05) kecuali pada tingkat kecukupan lemak yang lebih tinggi pada kelompok perlakuan. Aktivitas fisik subjek menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan antar kelompok (p>0,05) dengan kategori aktivitas fisik ringan. Intervensi suplemen kesehatan ekstrak okra ungu dosis 3,8 g selama 28 hari tidak menunjukkan pengaruh terhadap kadar MDA subjek dewasa dengan lemak tubuh tinggi (p>0,05). Perubahan kadar MDA baik peningkatan atau penurunan, dipengaruhi oleh pemberian intervensi dan tingkat kecukupan lemak sebesar 32%. Penurunan kadar MDA subjek disebabkan oleh pemberian intervensi dengan kandungan antioksidan. Peningkatan kadar MDA subjek dipengaruhi oleh tingkat kecukupan lemak yang lebih tinggi pada kelompok perlakuan yang menjadi salah satu penyebab tidak efektifnya intervensi. Perubahan kadar MDA juga dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diamati pada penelitian ini seperti produksi ROS dari dalam dan luar tubuh. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125813 |
| Appears in Collections: | MT - Human Ecology |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| FULL TEXT.pdf Restricted Access | Full Text | 21.29 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.