Analisis Tingkat Kerawanan Wilayah Terhadap Tsunami di Pesisir Kota Bengkulu Menggunakan Sistem Informasi Geografis

Abstract

Kota Bengkulu adalah salah satu wilayah yang berpotensi tinggi mengalami bencana gempa bumi dan tsunami karena lokasinya yang berada tepat di atas zona subduksi lempeng Indo - Australia dengan lempeng Eurasia. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengidentifikasi dan memetakan tingkat kerawanan tsunami di wilayah pesisir Kota Bengkulu. Peta kerawanan tsunami dibuat dengan metode tumpang susun (Overlay) menggunakan lima parameter, yaitu elevasi daratan, kemiringan lahan, jarak dari sungai, jarak dari garis pantai, dan penggunaan lahan. Penelitian yang mencakup 14 wilayah kecamatan ini terbagi menjadi dua tahap yaitu tahap pengolahan data dan tahap survei lapang yang dilakukan pada tanggal 14-15 Januari 2023. Tingkat kerawanan tsunami terbagi menjadi lima kelas yaitu sangat rendah dengan luas wilayah sebesar 230,821 ha (1,19%), rendah dengan luas wilayah sebesar 4.402,298 ha (22,75%), sedang dengan luas wilayah sebesar 8.135,778 ha (42,04%), tinggi dengan memiliki luas wilayah sebesar 5.361,059 ha (27,70%), dan sangat tinggi dengan luas wilayah sebesar 1.222,375 ha (6,32%). Kota Bengkulu didominasi oleh kelas kerawanan sedang sehingga secara umum tergolong tidak cukup aman dari risiko bencana tsunami.

Bengkulu City is one of the areas that has a high potential for experience earthquake and tsunami disasters because of its location right above the subduction zone of the Indo-Australian plate with the Eurasian plate. This research aimed to identified and mapped the level of tsunami vulnerability in the coastal areas of Bengkulu City. The tsunami vulnerability map was created used the overlay method used five parameters, namely land elevation, land slope, distance from rivers, distance from the coastline, and land use. This research, which covers 14 sub-district areas, was divided into two stages, namely the data processing stage and the field survey stage which was carried out on January 14-15 2023. The level of tsunami vulnerability was divided into five classes, namely very low with an area of 230,821 ha (1.19% ), low with an area of 4,402,298 ha (22.75%), medium with an area of 8,135,778 ha (42.04%), high with an area of 5,361,059 ha (27.70%) , and very high with an area of 1,222,375 ha (6.32%). The city of Bengkulu is dominated by the medium vulnerability class so that in general it is classified as not safe enough from the risk of a tsunami disaster.