Please use this identifier to cite or link to this item:
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125606| Title: | Identifikasi Polifenol, Aktivitas Antioksidan, Efek Hipoglikemik dan Uji Toksisitas Akut Ekstrak Daun Ekor Kucing (Acalypha hispida). |
| Other Titles: | Polyphenol Identification, Antioxidant Activity, Hypoglycemic Effect, and Acute Toxicity Test of Acalypha hispida Leaves Extract |
| Authors: | Wresdiyati, Tutik Sa'diah, Siti Juliandi, Berry Alfarisi, Hamzah |
| Issue Date: | 23-Jul-2020 |
| Publisher: | IPB Universuty |
| Abstract: | Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit degeneratif yang dicirikan dengan kadar glukosa darah yang tinggi (hiperglikemia) akibat penurunan sekresi insulin, penurunan sensitivitas insulin, atau keduanya. Pada tahun 2019, penderita DM di seluruh dunia mencapai 463 juta jiwa. Jumlah penderita DM di Indonesia mencapai 12 juta jiwa di usia 15 tahun ke atas. Salah satu upaya pencegahan dan terapi DM ialah mengontrol kadar glukosa darah dua jam setelah makan (hiperglikemia postprandial). Pengontrolan hiperglikemia postprandial dapat dilakukan dengan memperlambat pencernaan dan absorpsi karbohidrat kompleks. Bahan-bahan bioaktif dari bahan alam banyak dimanfaatkan untuk tujuan tersebut sebagai agen antihiperglikemia. Tumbuhan yang berpotensi sebagai agen hipoglikemia adalah daun ekor kucing (A. hispida). Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi senyawa bioaktif ekstrak etanol dan akuades daun ekor kucing, (2) menguji aktivitas antioksidan ekstrak daun ekor kucing, (3) mengevaluasi daya hambat ekstrak terhadap aktivitas enzim α-amilase dan α-glukosidase, (4) menguji kemampuan hipoglikemia ekstrak secara in vivo, dan (5) menguji toksisitas akut ekstrak daun ekor kucing. Simplisia daun ekor kucing dimaserasi dalam etanol 96% dan etanol 70% dan didekoksi dalam akuades. Filtrat kemudian diuapkan untuk mendapatkan ekstrak serbuk. Senyawa bioaktif dalam ekstrak diidentifikasi menggunakan uji fitokimia, kemudian dilanjutkan dengan ultra performance liquid chromatography tandem mass spectrometry (UPLC-QTOF-MS/MS). Pengujian aktivitas antioksidan menggunakan metode 2, 2-Diphenyl –1-picrylhyrazyl radical (DPPH). Evaluasi daya hambat ekstrak terhadap aktivitas enzim α-amilase dan α-glukosidase dilakukan secara in vitro dengan metode spektrofotometri. Uji daya hipoglikemia ekstrak dilaksanakan dengan metode oral glucose tolerance test (OGTT) pada dosis 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, 300 mg/kg BB, dan 400 mg/kg BB secara in vivo menggunakan tikus putih galur Sprague Dawley. Untuk mengetahui efek toksiknya, ekstrak diuji toksisitas akut pada dosis 2 g/kg BB, 4 g/kg BB, 8 g/kg BB, dan 16 g/kg BB, kemudian dievaluasi profil biokimia darah dan histomorfologi jaringan hati dan ginjal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah subkelas polifenol yang paling banyak adalah ekstrak etanol 96% daun ekor kucing (A. hispida) dibanding ekstrak etanol 70% dan akuades. Ekstrak etanol 96% mengandung 17 senyawa flavonoid (phloretin, phloridzin, (+)-epicatechin, kaempferol, myricetin, quercetin, rutin, naringin, naringenin, eriodictyol, apigenin, tangeretin, rhoifolin, daidzein, daidzin, genistein, dan biochanin A) dan 6 senyawa asam fenolat (asam elagik, asam galat, asam siringat, asam rosmarinat, asam sinapiat, dan asam sikorat). Semua ekstrak daun ekor kucing memiliki aktivitas antioksidan yang sangat kuat (IC50<10 μg/mL). Ekstrak etanol 96% daun ekor kucing memiliki daya hambat tertinggi terhadap aktivitas enzim α-glukosidase (785±210 μg/mL) dan α-amilase (44.15%). Pengujian hipoglikemia menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% pada dosis 300 mg/kg BB menunjukkan aktivitas hipoglikemia terbaik pada tikus percobaan. Uji toksisitas akut menunjukkan bahwa ekstrak etanol 96% daun ekor kucing bersifat relatif tidak membayakan dengan nilai LD50>16 g/kg BB dan tidak menimbulkan efek perubahan bobot badan serta tidak menimbulkan gejala klinis toksik selama pengamatan. Parameter serum biokimia darah (alanine aminotransferase, aspartate aminotransferase, kreatinin, dan urea) pada semua kelompok perlakuan tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kelompok kontrol. Pengamatan histomorfologi menunjukkan bahwa ekstrak ini memengaruhi secara signifikan struktur seluler jaringan hati, namun tidak memengaruhi jaringan ginjal. Oleh karena itu, ekstrak etanol 96% daun ekor kucing sebaiknya digunakan pada dosis rendah di bawah 2 g/kg BB. Hasil penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut sebagai sediaan antidiabetes, dan antioksidan dengan melakukan pengujian secara in vivo pada hewan model diabetes. Evaluasi mekanisme antidiabetes dan antioksidan dapat dilakukan secara seluler dengan imunohistokimia, imunofluoresensi, atau secara molekuler dengan ekspresi protein dan gen. Selain itu, nanoteknologi dapat digunakan pada sediaan ekstrak untuk meningkatkan bioavabilitas ekstrak di dalam tubuh. |
| URI: | http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/125606 |
| Appears in Collections: | MT - Veterinary Science |
Files in This Item:
| File | Description | Size | Format | |
|---|---|---|---|---|
| Full Tesis-Hamzah Alfarisi-B151180038-Indentifikasi Polifenol, Aktivitas Antioksidan, Efek Hipoglikemik dan Uji Toksisitas Akut Ekstrak Daun Ekor Kucing- Watermark.pdf Restricted Access | Fulltext | 3.53 MB | Adobe PDF | View/Open |
| Abstrak.pdf Restricted Access | Abstract | 466.68 kB | Adobe PDF | View/Open |
| Tinjauan Pustaka.pdf Restricted Access | Literature Review | 7.5 MB | Adobe PDF | View/Open |
| Metode Penelitian.pdf Restricted Access | Research Methods | 891.11 kB | Adobe PDF | View/Open |
| Hasil dan Pembahasan.pdf Restricted Access | Results and Discussion | 12.8 MB | Adobe PDF | View/Open |
| Simpulan.pdf Restricted Access | Conclusions | 714.23 kB | Adobe PDF | View/Open |
| Lampiran.pdf Restricted Access | Lampiran | 2.73 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.