Delignifikasi Biomassa Limbah Sorgum melalui Teknik Mikrogelembung Oksigen dan Ozon

Abstract

Sorgum manis (Sorghum bicolor (L.) Moench) merupakan salah satu tanaman serealia yang berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia. Kandungan selulosa sorgum yang tinggi dapat mencapai 44% tetapi belum banyak dimanfaatkan. Delignifikasi menggunakan ozon merupakan salah satu teknologi prospektif yang ramah lingkungan dan mengurangi biaya operasional. Penelitian ini bertujuan menentukan selektivitas delignifikasi (nisbah selulosa/lignin) dan menetapkan kondisi terbaik pada proses ozonolisis sorgum serta mencirikan karakteristik serat hasil delignifikasi sebagai bahan baku pembuatan pulp. Delignifikasi dilakukan dengan menggunakan ragam pH 3, 7, dan 10. Ozon dialirkan ke dalam reaktor dengan laju alir 3 L menit-1 selama 30, 45, dan 60 menit. Proses ozonolisis memberikan nilai selektivitas delignifikasi tertinggi pada pH 3. Nilai turunan dimensi serat menempatkan biomassa sorgum manis termasuk kelas kualitas serat II sehingga berpotensi sebagai alternatif bahan baku dalam pembuatan pulp.

Sweet sorghum (Sorghum bicolor (L.) Moench) is one of the cereal crops that has the potential to be developed in Indonesia. The high cellulose content of sorghum can reach 44% but has yet to be widely utilized. Delignification using ozone is an environmentally friendly technology that reduces operational costs. This study aims to determine the delignification selectivity (cellulose/lignin ratio), determine the best conditions for the sorghum ozonolysis process, and characterize the delignified fiber as a raw material for pulping. Delignification was performed using a pH range of 3, 7, and 10. Ozone flowed into the reactor at a flow rate of 3 L min-1 for 30, 45, and 60 minutes. The ozonolysis process provides the highest delignification selectivity value at pH 3. The derived value of fiber dimensions places the sweet sorghum biomass into fiber quality class II, potentially an alternative raw material in pulp production.