Komposit Plastik Polipropilena Daur Ulang Coco peat dan Jerami Padi sebagai Bahan Alternatif Kapal Penangkap Ikan

Abstract

Peningkatan usaha perikanan tangkap memerlukan peningkatan dukungan alat dalam proses penangkapan, salah satunya adalah penambahan armada penangkapan ikan. Keberlangsungan dalam pembangunan armada penangkapan ikan dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku pembuatan kapal penangkapan ikan tradisional. Material yang umumnya digunakan untuk membuat kapal di antaranya kayu, aluminium, fiberglass, dan baja. Kayu merupakan salah satu bahan yang banyak digunakan oleh nelayan tradisional sebagai bahan utama pembuatan kapal. Namun, penggunaan material kayu dalam jumlah besar, dapat berakibat pada kerusakan lingkungan, dibuktikan dengan terjadinya deforestasi hutan. Material alternatif selain kayu untuk kapal penangkap ikan dapat berupa komposit plastik dan kayu atau serat alam. Penelitian ini ditujukan untuk mengkaji kemampuan papan komposit berbahan dasar serbuk coco peat, jerami padi dan plastik propilena daur ulang sebagai bahan alternatif untuk kapal penangkapan ikan. Papan komposit berukuran 20 cm x 8 cm x 1 cm dengan target kerapatan 1 g/cm3 , dibuat dari campuran serbuk coco peat dan jerami padi, serta plastik polipropilena (PP) daur ulang sebagai matriks. Papan komposit dibuat dengan perbandingan 50:50 untuk coco peat: plastik (P1), 30:20:50 untuk coco peat: jerami padi : plastik (P2), 25:25:50 untuk coco peat: jerami padi : plastik (P3), 20:30:50 untuk coco peat: jerami padi : plastik (P4) dan 50:50 untuk jerami padi : plastik (P5). Pengempaan panas dilakukan pada suhu 190 0C dengan tekanan 10 N/mm2 , selama 10 menit. Karakteristik papan komposit yang dihasilkan dibandingkan dengan papan kayu Mahang (kayu K1) dan kayu Medang (kayu K2) yang umum digunakan pada pembangunan kapal penangkapan ikan tradisional, berdasarkan SNI 01-7210-2006 tentang jenis kayu untuk bangunan perkapalan Sifat mekanik papan komposit diuji berdasarkan kuat tarik (ASTM D638-03), kuat lentur (ASTM D790-03), dan kuat tekan (ASTM D695-15 yang dimodifikasi). Papan komposit P4 menunjukkan nilai kuat tekan (55 N/mm2 ) yang lebih baik dibandingkan papan kontrol K1 (46 N/mm2 ) maupun K2 (19 N/mm2 ). Hasil uji kuat lentur (flexural strength) menunjukkan bahwa papan komposit P4 memiliki kuat lentur (42 N/mm2 ) tertinggi dari semua papan komposit pada penelitian ini dan lebih baik dari papan kontrol K2 (32 N/mm2 ).

The increasing fisheries capture requires increasing the support tools in the fishing process, one of them is increasing the number of fishing boats. Sustainability in the fishing boat construction is influenced by the availability of raw materials for the manufacture of traditional fishing boats. Materials that are generally used to make fishing boats include wood, aluminum, fiberglass, and steel. Wood is a material that is widely used by traditional fishermen as the main material for making fishing boats. However, the use of wood materials in large quantities can result in environmental damage. Evidenced by the occurrence of deforestation. Alternative materials other than wood for fishing boats can be a composite of plastic and wood or natural fibers. This study aimed to examine the ability of composite boards made from coco peat powder, rice straw, and recycled polypropylene plastic as an alternative material to replace materials of fishing boats. The composite board by dimension of 20 cm x 8 cm x 1 cm with a target density of 1 g/kg.cm3 , made from a mixture of coco peat powder and rice straw, and recycled polypropylene (PP) plastic as the matrix. Composite boards were made with a ratio of 50:50 for coco peat: plastic (P1), 30:20:50 for coco peat: rice straw: plastic (P2), 25:25:50 for coco peat: rice straw: plastic (P3), 20:30:50 for coco peat: rice straw: plastic (P4) and 50:50 for rice straw: plastic (P5). Hot pressing was carried out at a temperature of 190 0C with a pressure of 10 N/mm2 for 10 minutes. The characteristics of the resulting composite boards were compared to those of Mahang wood (K1) and Medang wood (K2) which are commonly used in the construction of traditional fishing boats, in accordance with SNI 01-7210-2006 concerning types of wood for shipbuilding. The mechanical properties of the composite board were tested based on tensile strength (ASTM D638-03), flexural strength (ASTM D790-03), and compressive strength (modified ASTM D695-15). Composite board P4 showed better compressive strength (55 N/mm2 ) than control boards K1 (46 N/mm2 ) and K2 (19 N/mm2 ). The results of the flexural strength test showed that the P4 composite board had the highest flexural strength (42 N/mm2 ) of all the composite boards in this study and was higher than the K2 control board (32 N/mm2 ).