Analisis kinerja pelaku usaha rantai pasok Ikan Gurame di Kecamatan Ciseeng

Abstract

Kinerja rantai pasok ikan gurame penting untuk diukur agar mengetahui performa dari setiap anggota rantai pasok. Rantai pasok penting dilakukan karena salah satu faktor penentu daya saing yang dihadapi oleh para pelaku dalam perkembangan bisnisnya. Anggota rantai pasok ikan gurame di Kecamatan Ciseeng meliputi petani tambak, pengumpul, pedagang pasar serta restoran sebagai pengolah ikan gurame. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis kinerja berdasarkan Supply Chain Operation Reference (SCOR) dengan modifikasi sesuai dengan karakterisitik bisnis ikan gurame dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan bobot setiap atribut dan metriks kinerja. Atribut yang dianalisis kinerjanya adalah reliabilitas, fleksibilitas, responsivitas, biaya, dan aset. Atribut-atribut kinerja tersebut juga memiliki matriks kinerja yang menentukan nilai dari kinerja setiap anggota tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah kinerja untuk setiap anggota memiliki nilai yang berbeda. Petani memiliki nilai kinerja sebesar 76.62% dan pengumpul memiliki nilai 76.02% yang masuk dalam kriteria kurang. Pedagang pasar memiliki nilai 52.93% yang masuk dalam kriteria buruk. Restoran memiliki nilai kinerja sebesar 85.75% yang masuk dalam kriteria sedang. Setiap anggota rantai pasok belum memiliki nilai kinerja 100% dikarenakan target-target yang telah ditentukan oleh setiap anggota belum tercapai secara maksimal. Secara umum rendahnya kinerja rantai pasok pada setiap pelaku terdapat pada atribut responsivitas yang antara lain karena keterbatasan dalam penyimpanan, resiko dalam penyimpanan dan keterbatasan tersedianya modal.