Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124905
Title: Produktivitas, potensi dan strategi pengembangan kerbau belang di Kecamatan Sanggalangi, Kabupaten Toraja Utara Sulawesi Selatan
Authors: Komariah
Setyono, Dwi Joko
Hamzah, Arfan Afandi
Issue Date: 2011
Publisher: IPB (Bogor Agricultural University)
Abstract: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas Kerbau Belang serta menganalisis potensi dan strategi pengembangan populasinya di Kecamatan Sangallangi’, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sanggalangi’, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan pada bulan Juli hingga September 2010. Jumlah sampel peternak yang diwawancarai ialah 90 peternak. Data produktivitas ditinjau dari aspek reproduksi. Aspek reproduksi diketahui dengan melakukan wawancara terhadap peternak dan survei langsung. Aspek reproduksi meliputi karakteristik sifat reproduksi Kerbau Belang serta indeks reproduksi ternak dan produktivitas ternak induk. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut: nilai perbandingan jantan terhadap betina adalah 0,34±0,12, umur berahi pertama kerbau belang betina ialah 2,48±0,37 tahun, umur kawin pertama 2,87±0,26 tahun, lama berahi 22,6±8,32 jam, panjang siklus berahi 19,5 ± 7,48 hari, service per conception (S/C) 1,85±0,41 kali, angka kebuntingan 86,5±0,07 %, lama kebuntingan 387,4±27,20 hari. Umur induk melahirkan pertama ialah pada umur 3,74±0,17 tahun dan kerbau betina memiliki selang beranak (calving interval) selama 2,04 ± 0,22 tahun. Angka kelahiran dan calf crop kerbau yaitu 89±0,05 % dan 77% ±0,58 %. Perbedaan antara angka kelahiran dan calf crop disebabkan oleh adanya kematian anak (mortalitas) sebesar 2,35±0,01 % pada umur prasapih. Nilai estimasi dinamika populasi ternak Kerbau Belang selama lima tahun mendatang ialah terjadi penurunan populasi jumlah ternak sebesar 24,31% per tahun. ii Nilai Kapasitas Peningkatan Popupasi Ternak Ruminasia (KPPTR) di Kecamatan Sanggalangi’ bernilai negatif yakni 1124,72 ST. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat keterbatasan sumberdaya lahan dalam pengembangan Kerbau Belang. Prospek pengembangan kerbau di Kecamatan Sanggalangi’ dianalisis dengan menggunakan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats (SWOT) yang ditinjau dari aspek internal dan eksternal. Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa skor nilai untuk faktor internal ialah -0,11 sedangkan untuk faktor eksternal ialah 0,88. Hal ini berarti bahwa kedudukan atau posisi Kecamatan Sanggalangi’ berada pada posisi turnaround sehingga langkah strategi yang perlu diambil antara lain perlu adanya optimalisasi daya dukung lahan dalam penyediaan pakan ternak, menanami lahan-lahan kosong dengan tanaman makanan ternak, pengolahan / pengawetan hijauan makanan ternak, serta memaksimalkan penggunaan limbah tanaman pangan atau hasil pertanian; meningkatkan kerjasama pemerintah dengan peternak (pemberian pinjaman modal ke peternak dari pemerintah atau pihak bank); serta membenahi transportasi seperti infrakstruktur jalan dan transportasi darat (angkutan umum).
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124905
Appears in Collections:UT - Animal Production Science and Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
D11aah.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.15 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.