Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124874
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorRahayuningsih, Mulyorini-
dc.contributor.advisorSukardi-
dc.contributor.authorSoewondo, Bagus Ibnu-
dc.date.accessioned2023-09-19T04:11:29Z-
dc.date.available2023-09-19T04:11:29Z-
dc.date.issued2010-
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/124874-
dc.description.abstractIndustri bioetanol di dunia saat ini sedang mengalami perkembangan yang meningkat. Hal ini terlihat pada penggunaan bioetanol pada tahun 2004 sebesar 38,7juta kiloliter dan pada tahun 2005 menjadi 42,9juta kiloliter. Perkembangan di Indonesia ditunjukkan dengan didirikannya beberapa industri bioetanol walaupun masih dalam skala kecil. Pemanfaatan perkebunan aren (Arenga pinnata) yang berada di daerah Pulau Sulawesi masih sangat berkurang. Pemanfaatan nira sebagai bahan baku aren dan pasar bioetanol yang memadai memicu banyak perusahaan swasta untuk mendirikan industri yang memproduksi bioetanol di Pulau Sulawesi. Pada proses pendirian industri berbasis pertanian ini harus dirancang sedemikian rincinya baik dari segi penanganan bahan baku, pemrosesan bahan baku hingga pengolahan limbahnya agar industri ini dapat layak dan berjalan secara kontinu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan pendirian industri bioetanol dari nira aren dengan titik analisis penelitian pada: aspek penanganan bahan baku, manajemen operasi, dan analisis finansial. Metodologi pengkajian terhadap aspek-aspek yang berhubungan dengan pendirian pabrik bioetanol meliputi pengkajian terhadap aspek pasar, aspek lokasi, aspek perancangan proses, aspek teknologi dan aspek finansial dengan dukungan berupa data sekunder dan melalui wawancara dengan kepala tani. Menurut penelitian yang telah ada terfokus pada proses pembuatan bioetanol dari nira, serta penanganan bahan baku nira aren. Pada hasil penelitian tersebut bahwa nira aren sangat rentan terhadap lingkungan pada saat penyadapan sehingga sangat mudah rusak, namun hal ini tidak mempengaruhi kebutuhan nira aren pada industri bioetanol. Dari hasil penentuan lokasi pendirian pabrik bioetanol di Sulawesi Utara terdapat lima alternatif tempat yakni Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Tomohon, dan Manado. Dari hasil perhitungan dengan Metode Perbandingan Eksponensial diperoleh nilai tertinggi pada kota Manado yakni 69.810 sedangkan Minahasa sebesar 47.746, Minahasa Utara sebesar 12.105, Minahasa Selatan sebesar 47.849, dan Tomohon sebesar 46.722. Maka lokasi yang sesuai didirikan sebagai pusat pabrik adalah Manado. Sedangkan daerah lain akan dijadikan sebagai tempat penampung bahan baku dan proses fermentasi (satelit), sehingga ketika hasil fermentasi telah sampai ke pabrik pusat akan langsung diproses (destilasi) untuk dihasilkan bioetanol.id
dc.language.isoidid
dc.subject.ddcAgro Industrialid
dc.subject.ddcEngineeringid
dc.titleStudi kelayakan pendirian pabrik bioetanol berbahan baku nira aren di Sulawesi Utaraid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordArenga pinnataid
dc.subject.keywordArenga undulatitolia Breeid
dc.subject.keywordArenga westerhoutii Griftid
dc.subject.keywordArenga ambcang Beccid
Appears in Collections:UT - Agroindustrial Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
F10bis.pdf
  Restricted Access
Fulltext1.67 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.